Liga Indonesia

Serial Skuat Emas SEA Games 1991: Widodo C Putro, Wonderkid Andalan Skuat Garuda

Selasa, 19 November 2019 18:08 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Herry Ibrahim
© persita.official/INDOSPORT
Pelatih klub Liga 2 Persita Tangerang, Widodo Cahyono Putro menjadi salah satu pemain yang berhasil mengantarkan Timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games 1991. Copyright: © persita.official/INDOSPORT
Pelatih klub Liga 2 Persita Tangerang, Widodo Cahyono Putro menjadi salah satu pemain yang berhasil mengantarkan Timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games 1991.

INDOSPORT.COM - Widodo Cahyono Putro merupakan salah satu pemain yang membawa Timnas Indonesia menjadi juara di ajang SEA Games 1991 di Filipina. Pada waktu itu, ia menjadi pemain muda yang diandalkan di lini depan bersama Rocky Putiray.

Meski sempat gagal mencetak gol saat babak adu penalti di partai final melawan Thailand, Widodo nyatanya punya segudang cerita berkesan pada ajang dua tahunan kala itu.

Secara eksklusif kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, pria yang saat ini melatih Persita Tangerang di Liga 2, mengatakan sangat bangga bisa membawa pulang medali emas. Apalagi, waktu itu Thailand lebih diunggulkan dan kerap mengisi headline media.

"Waktu itu suasana memang beda sama sekarang, jauh berbeda dari sistem latihannya. Waktu itu kita tak diunggulkan sama sekali, beda dengan Thailand," bukanya.

"Semua media ketika Thailand latihan selalu diekspos, kita tidak sama sekali. Tetapi itu tak masalah, justru membuat kami tak terpengaruh, jadi tak ada beban, tidak ada sorotan jadi lepas dan rileks," imbuh Widodo.

Pada SEA Games 1991, Indonesia berada di Grup B bersama Malaysia, Vietnam, dan tuan rumah Filipina. Skuat Garuda mengawali laga dengan kemenangan 2-0 atas Malaysia dimana satu gol dicetak Widodo C. Putro dan yang lainnya oleh Rocky Putiray.

Selanjutnya, giliran Vietnam dikalahkan 1-0 (gol Robby Darwis) dan Filipina ditekuk 2-1 (gol Ferryl Raymond Hattu dan Rocky Putiray). Di babak semifinal, Indonesia berjumpa Singapura dan laga dimenangkan tim Merah Putih lewat babak adu penalti (4-2) setelah bermain imbang 0-0 hingga babak perpanjangan waktu.

Di partai final, skuat Garuda bertemu Thailand dan lagi-lagi Indonesia menyudahi laga dengan skor kacamata, bahkan hingga 120 menit (perpanjangan waktu). Widodo dan kawan-kawan akhirnya keluar sebagai juara setelah menang 4-2 lewat babak adu penalti.

"Stamina kami kuat sekali waktu itu, makanya saat main sampai perpanjangan waktu dan juga masih bisa main besoknya. Waktu itu, siapa pun yang main pasti kerja keras karena dari latihan juga sudah dibiasakan," tutur Widodo.

"Di Filipina, saya kira antar pemain sudah seperti saudara. Pemain senior dan junior saling menyesuaikan walaupun kami yang muda agak susah ikuti senior karena mobilitsnya tinggi," sambungnya.

Hasil Latihan Keras dan Disiplin Tinggi

Widodo tak menampik, kesuksesan Indonesia di SEA Games 1991 berkat polesan tangan dingin pelatih Anatoli Polosin. Pria asal Eropa Timur itu benar-benar menggembleng para pemain dengan disiplin tinggi selama pemusatan latihan, bahkan ada yang dilaporkan muntah-muntah dan kabur dari Pelatnas.

"Efek pelatih sangat berpengaruh. Kami latihan pagi, siang dan sore selama dua bulan lebih," ujar Widodo.

"Saya masih muda waktu itu, jadi punya motivasi lebih karena baru juga dan saya tak lihat capeknya,yang penting saya bisa masuk ke tim. Saya mau bela Timnas, jadi capek dan lainnya saya kesampingkan," imbuhnya menyoal pola latihan keras Anatoli Polosin.

Bertepatan dengan SEA Games 2019 yang akan berlangsung di Filipina akhir bulan ini, Widodo pun menitipkan pesan ke skuat Timnas Indonesia U-23 yang akan berpartisipasi. Pria asal Cilacap, Jawa Tengah itu menegaskan, Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan harus optimis bisa meraih juara dan mengulang kisah sukses 28 tahun lalu.

Widodo C. Putro menjadi satu di antara 18 pemain dalam skuat juara SEA Games 1991 yang diulas satu per satu oleh INDOSPORT. Nantikan ulasan tentang pemain lainnya.