Bola Internasional

Beda Sikap Syed Saddiq dan Imam Nahrawi Soal Kerusuhan Suporter Malaysia-Indonesia

Jumat, 22 November 2019 08:48 WIB
Editor: Juni Adi
© Petrus Manus Da Yerrimon/INDOSPORT
Menpora Indonesia Imam Nahrawi bertemu dengan Menpora Malaysia Syed Saddiq usai laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Timnas Indonesia vs Malaysia (06/09/19). Copyright: © Petrus Manus Da Yerrimon/INDOSPORT
Menpora Indonesia Imam Nahrawi bertemu dengan Menpora Malaysia Syed Saddiq usai laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Timnas Indonesia vs Malaysia (06/09/19).

INDOSPORT.COM - Insiden kurang menyenangkan dialami oleh suporter Indonesia, yang melakukan awaydays untuk mendukung Timnas Indonesia bertanding melawan Malaysia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G, Selasa (19/11/19).

Bermain di Stadion Bukit Jalil, tuan rumah menang dengan skor 2-0. Pertandingan sendiri berlangsung dengan tensi panas, khususnya di tribun kedua suporter penuh rivalitas itu.

Puncaknya usai pertandingan. Sebuah kericuhan pecah, antar suporter Malaysia dan Indonesia yang saling lempar benda tumpul hingga flare. Beruntung pihak keamanan bertindak cepat, dan insiden mampu diredam guna tidak menjalar lebih luas.

Gesekan panas antar kedua suporter rupanya sudah terjadi sejak sehari sebelum pertandingan. Sebuah insiden pengeroyokan terhadap suporter Indonesia terjadi pada Senin (18/11/19) pukul 02:00 pagi waktu setempat.

Dalam sebuah video yang saat ini viral beredar, tampak suporter Timnas Indonesia dipukul dan ditendang oleh sekelompok orang berbahasa Melayu mengenakan baju berwarna kuning.

Menurut pengakuan korban yang diketahui sebagai suporter klub Liga 1, Semen Padang itu menjelaskan, pengeroyokan terjadi di jalan Alor menuju Bukit Bintang.

Saat hendak meninggalkan jalan Alor menuju penginapan usai mencari makan, korban yang pulang menggunakan taksi online, tiba-tiba dicegat sekelompok orang tadi.

Sempat diintrogasi, korban kemudian diminta untuk keluar dan diajak ke suatu tempat. Menolak mengikuti, saat itulah korban dan beberapa rekannya mendapatkan pengeroyokan. Bahkan sampai diwarnai penyeretan dan perampasan tas.

Sikap Menpora Malaysia, Syed Saddiq

Terkait insiden tersebut Menpora Malaysia, Syed Saddiq memberikan tanggapan singkatnya melalui akun Twitter pribadinya. Bukannya minta maaf terlebih dahulu, Syed justru langsung meminta korban untuk melapor kejadian tersebut ke pihak berwajib.

"Saya sudah mengatakan kepada polisi untuk menyelidiki. Kalau ada pihak yang dipukul, tolong suruh dia buat laporan ke pihak polisi," ujar Syed Saddiq.

"Kami memastikan akan ada investigasi yang layak dan transparan. Keadilan adalah untuk semua, tidak melihat dari Malaysia atau Indonesia," imbuhnya.

Sikap (mantan) Menpora Indonesia, Imam Nahrawi

Sikap Menteri berusia 26 tahun itu bertolak belakang dengan pihak Indonesia, ketika suporter Malaysia terlibat insiden kericuhan terhadap suporter Indonesia pada pertemuan pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno, pada Kamis (05/09/19) lalu.

Kala itu, Menpora Indonesia yang masih dijabat oleh Imam Nahrawi langsung berinisiatif melakukan pertemuan dengan Syed Saddiq guna mengklarifikasi sekaligus menyampaikan permintaan maaf.

"Saya sudah minta maaf atas peristiwa semalam dan semoga tidak terulang lagi, dan ini pelajaran penting bagi seluruh suporter Indonesia," kata Imam Nahrawi pada Jumat (06/11/19) melalui video di akun Instagramnya.

Syed Saddiq lalu mengucapkan terima kasih pada Imam Nahrawi karena telah memastikan akan tetap menegakkan keadilan pada oknum suporter Timnas Indonesia yang ricuh.

"Malaysia dan Indonesia tetap akan bersama. Jangan karena segelintir, kita lupakan persahabatan kita. Kita pastikan keadilan itu ada," ujarnya.

Saat ini, pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, masih menunggu itikad baik pemerintah Malaysia untuk menyampaikan permohonan maaf.

"Kemenpora tetap menyesalkan insiden tersebut dan sayangnya PSSI tidak infokan ke Kemenpora kecuali setelah insiden jadi rame di media," tulis Sesmenpora Gatot S Dewa Broto dalam keteranga yang diterima INDOSPORT.

"Kemenpora berterima kasih pada KBRI Kuala Lumpur yang sudah suport memberikan info sangat lengkap."

"Tapi sebenarnya entah itu insiden kecil atau besar, itu (pengeroyokan suporter Timnas Indonesia oleh suporter Malaysia) harusnya dari pemerintah Malaysia menyampaikan surat. Ya, permintaan maaf dan klarifikasi lah," tukas Gatot.