Liga Indonesia

Promosi ke Liga 1, Persik Kediri Ikuti Jejak Magis Parma di Liga Italia

Sabtu, 23 November 2019 16:03 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Grafis: Yanto/Indosport.com
Persik Kediri seakan mengikuti jejak magis Parma di Serie A Liga Italia, lewat keberhasilannya meraih tiket promosi ke gelaran Liga 1. Copyright: © Grafis: Yanto/Indosport.com
Persik Kediri seakan mengikuti jejak magis Parma di Serie A Liga Italia, lewat keberhasilannya meraih tiket promosi ke gelaran Liga 1.

INDOSPORT. COM - Persik Kediri seakan mengikuti jejak magis Parma di Liga Italia, lewat keberhasilannya meraih tiket promosi ke gelaran Liga 1.

Kebahagiaan belakangan tengah menyelimuti seluruh elemen tim Liga 2, Persik Kediri. Klub berjuluk Macan Putih itu begitu suka riang menyambut keberhasilan meraih tiket promosi ke kasta tertinggi.

Kepastian promosi didapat setelah Persik Kediri memenangkan laga semifinal Liga 2 2019 kontra Persiraja Banda Aceh, Jumat (23/11/19) kemarin. Bermain imbang tanpa gol sepanjang 120 menit pertandingan, Persik kemudian unggul 5-4 dalam babak adu penalti dan berhak atas tiket promosi.

Prestasi tersebut bakal terasa lengkap apabila Persik Kediri turut bisa memenangkan laga final melawan Persita Tangerang, Senin (25/11/19) mendatang. Tiket promosi yang disandingkan dengan gelar juara Liga 2 2019, pasti akan menjadikan seluruh isi tim Persik Kediri kian meloncat kegirangan.

Kalau ditelaah lebih jauh, cerita promosi yang digapai Persik Kediri mirip dengan jejak magis klub Liga Italia, Parma. Kedua tim terlihat sama-sama promosi melalui cara yang penuh magis.

Kisah Magis Persik dan Parma

© INDOSPORT
Perjalanan fantastis Persik Kediri untuk promosi ke Liga 1 ini nyatanya hampir sama dengan Fiorentina di Liga Italia beberapa musim silam. Copyright: INDOSPORTPromosi ke Liga 1, Persik Kediri Ikuti Jejak Magis Parma di Liga Italia

Persik Kediri sejatinya merupakan pendatang baru bagi Liga 2 2019. Maklum saja, Persik Kediri tahun lalu masih menghiasi kompetisi kasta ketiga, Liga 3 2018 (kasta paling bawah), dan meraih tiket promosi usai mengalahkan PSCS Cilacap di laga final.

Sudah sewajarnya bila Persik Kediri lantas hanya memasang target tak terdegradasi saat memulai gelaran Liga 2 2019. Namun, target yang dipasang manajemen klub ternyata jauh melebihi dugaan.

Tergabung di Wilayah Timur, Persik Kediri secara mengejutkan mampu memuncaki klasemen akhir, sekaligus lolos menuju babak delapan besar. Kegemilangan terus berlanjut pada fase delapan besar, yang mana Persik Kediri lagi-lagi sukses meloloskan diri.

Sampai akhirnya kemarin Persik Kediri menang atas Martapura FC pada laga semifinal Liga 2 2019. Persik Kediri yang terkenal sebagai klub legendaris dengan modal juara Liga Indonesia tahun 2003 serta 2006, kembali ke kasta tertinggi setelah meraih dua tiket promosi cepat dari Liga 3 ke Liga 1 hanya dalam kurun waktu dua tahun.

Kisah magis serupa pernah diciptakan Parma di pentas Liga Italia. Musim 2015/16 terdegradasi hingga ke Serie D akibat bangkrut, Parma bisa bangkit kembali ke kasta tertinggi dengan waktu singkat.

Parma seakan tanpa kesulitan promosi dari Serie D pada musim 2015/16. Setahun kemudian, Parma memenangi babak play-off promosi Serie C dan kemudian naik kasta ke Serie B.

Musim 2017/18, Parma yang tinggal selangkah lagi naik ke kasta tertinggi, prestasinya kian meroket. Dilatih Roberto D'Aversa, Parma berhasil menduduki peringkat dua klasemen akhir Serie B, dan memastikan tiket promosi ke Serie A Italia.

Parma dalam waktu kurang lebih tiga tahun, mampu promosi terus menerus dari Serie D menuju Serie A Italia. Tim legendaris seperti Parma yang dulu berjaya lewat gelar juara Liga Europa (UEFA Cup) 1994/95 dan 1998/99, akhirnya kembali menghiasi kasta tertinggi Liga Italia.

Begitulah kurang lebih persamaan yang terjadi antara Persik Kediri dan Parma. Sesama tim legendaris, yang kembali ke kasta tertinggi dengan cara super magis.

1