Liga Spanyol

Gerard Pique Buka-Bukaan Masa Kelamnya di Manchester United

Minggu, 1 Desember 2019 04:39 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor: Rafif Rahedian
© JOE
Bek andalan Barcelona, Gerard Pique, buka-bukaan perihal masa mudanya yang lumayan kelam saat dirinya masih bermain untuk Manchester United. Copyright: © JOE
Bek andalan Barcelona, Gerard Pique, buka-bukaan perihal masa mudanya yang lumayan kelam saat dirinya masih bermain untuk Manchester United.

INDOSPORT.COM – Bek andalan Barcelona, Gerard Pique, buka-bukaan perihal masa mudanya yang lumayan kelam saat dirinya masih bermain untuk Manchester United.

Dilansir dari Daily Mail, Pique yang bermain untuk Manchester United dalam rentang tahun 2004-2008 mengingat masa mudanya yang kelam dan seringnya dia berurusan dengan pihak kepolisian setempat.

Selain itu, Pique juga memiliki kisah tentang seekor kelinci yang menghancurkan apartemen yang dia sewa dari bosnya saat di Manchester United, Sir Alex Ferguson.

Bek berusia 32 tahun ini banyak bercerita tentang kisah-kisah yang jarang diketahui publik dan tentang kehidupannya di Manchester United sebelum memutuskan untuk hirah ke LaLiga Spanyol

“Saya berulangkali berurusan dengan pihak kepolisian Kota Manchester. Itu di masa saat saya masih menjadi anak muda yang kurang pertimbangan,” ujar Pique.

Pique menambahkan jika dirinya juga sempat bermasalah dengan Sir Alex ketika dia memutuskan untuk membeli seekor kelinci yang memporak-porandakan apartemen yang dia sewa dari Sir Alex.

Menurut pengakuannya, Sir Alex juga pernah sangat marah terhadap dia dan rekan timnya saat itu. Bahkan salah satu pelatih tersukses Manchester United tersebut sempat menendang kursi yang berada di ruang ganti pemain.

Kejadian yang membuat pelatih asal Skotlandia tersebut marah didasari atas sikap Pique dkk. yang meninggalkan sesi latihan dan memilih untuk pergi berpesta dan main judi di kasino.

Nampaknya, pengalaman masa muda Pique yang penuh cerita gelap tersebut berakhir manis. Dirinya kemudian dikenal sebagai salah satu bek tersukses di dunia bersama Barcelona.