Liga Indonesia

Melalui Bincang Bola, Eks Pelatih Arema FC Curhat soal Sepak Bola Indonesia

Kamis, 19 Desember 2019 09:52 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Lanjar Wiratri
© Aian Setiawan/Indosport.com
Eks Pelatih Arema FC, Joko Susilo, membicarakan prestasi sepak bola di Indonesia tidak bisa diukur dari satu sisi saja. Copyright: © Aian Setiawan/Indosport.com
Eks Pelatih Arema FC, Joko Susilo, membicarakan prestasi sepak bola di Indonesia tidak bisa diukur dari satu sisi saja.

INDOSPORT.COM - Eks Pelatih Arema FC, Joko Susilo, membicarakan prestasi sepak bola di Indonesia tidak bisa diukur dari satu sisi saja, melainkan bagaimana menganalisis beragam faktor untuk membenahinya lebih baik di masa depan.

Melalui acara bincang bola, pelatih dengan lisensi AFC Pro itu memberi gambaran penting perihal prestasi sebuah klub maupun Timnas. Pasalnya, selama ini publik selalu menilainya dari segi hasil akhir saja.

"Tidak bisa begitu, karena terlalu kompleks. Tapi dalam hasil akhir yang diraih sebuah tim, bukan faktor luck (keberuntungan) semata," ujar Joko Susilo, Rabu dalam acara bintang bincang sepak bola kemarin.

"Faktor utamanya adalah di mental. Taktik dan strategi berjalan lancar pun, tetap tidak bisa sukses kalau mental pemain tidak mendukung," sambung dia.

Lantas, bagaimana membentuk mental tanding yang tangguh dalam sebuah tim untuk mencapai target prestasi? Jawaban pertamanya pun sangat rasional, yakni tim juara terlahir dari pemain yang terlatih.

"Menjaga konfidensi (kepercayaan diri) itu sangat penting. Kalau konfidensi kuat, maka mentalnya akan selalu siap saja menghadapi tim lawan dengan karakter apa pun," beber Pak Thuk.

"Mental harus dilatih sejak dini. Bagaimana anak-anak ini beraktivitas sehari-hari dengan konsisten, mulai jam tidur, jalan kaki, latihan bola hingga waktu istirahat," Asisten Simon McMenemy di Timnas senior itu menambahkan.

Acara yang digagas Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Malang itu berlangsung gayeng. Meski menandingi narasumber, Pak Thuk tetap terbuka terhadap pendapat puluhan peserta acara yang terdiri dari kalangan jurnalis olah raga, mahasiswa, Suporter sepak bola hingga publik umum.