Liga Indonesia

3 Alasan Ini Buat Alfonso de la Cruz Tak Layak Dipertahankan PSS Sleman

Sabtu, 21 Desember 2019 07:40 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Prio Hari Kristanto
© Ronald Seger/INDOSPORT
Sedikitnya ada 3 alasan bek kelahiran Spanyol Alfonso de la Cruz tak layak dipertahankan PSS Sleman untuk Liga 1 2020. Copyright: © Ronald Seger/INDOSPORT
Sedikitnya ada 3 alasan bek kelahiran Spanyol Alfonso de la Cruz tak layak dipertahankan PSS Sleman untuk Liga 1 2020.

INDOSPORT.COM - Sedikitnya ada 3 alasan mengapa bek kelahiran Spanyol, Alfonso de la Cruz, belum layak dipertahankan PSS Sleman untuk .Liga 1 2020.

Jelang musim 2019 berakhir, manajemen PSS Sleman bergerak cepat dalam mengamankan pemain asing dan lokal. Total delapan pemain sudah diamankan sejauh ini.

Dua di antaranya adalah legiun asing, yakni Alfonso de la Cruz dan gelandang Guilherme Batata (Brasil). Hal itu dibenarkan manajer PSS, Sudibiyo.

"Batata dan Alfonso sudah resmi (bertahan). Itu kesepakatannya sudah cukup lama, tapi memang belum diumumkan," ujar Sudibiyo, Kamis (19/12/19).

Peran keduanya bersama Brian Ferreira dan Yevhen Bokhasvili musim ini cukup terasa. Khusus untuk Batata, dia mampu menemukan bentuk permainan terbaik setelah sempat cedera dan nyaris terbuang.

Pasalnya keempat pemain asing ini dinilai mampu menerapkan skema yang diinginkan kepala pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro.

"Pastinya penilaian berdasarkan performa mereka. Kontribusi empat pemain asing begitu terasa di musim ini," Sambung Sudibyo.

Meski begitu, ternyata ada hal menarik yang bisa dibahas akan keputusan manajemen Super Elang Jawa dalam mempertahankan bek Alfonso de la Cruz.

Lantaran dalam semusim saja, Alfonso de la Cruz hanya tampil sebanyak 18 kali hingga menerima lima kartu kuning dan satu kartu merah.

Tampaknya ada tiga alasan Alfonso de la Cruz tak layak dipertahankan oleh PSS Sleman untuk musim depan. Simak.

1. Banyakan Imbang

© Ronald Seger/INDOSPORT
Bek asal Spanyol, Alfonso De La Cruz mengikuti latihan perdana bersama PSS Sleman di Lapangan Getas Tlogoadi, Sleman, Jumat (22/02/19) sore. Copyright: Ronald Seger/INDOSPORTBek asal Spanyol, Alfonso De La Cruz mengikuti latihan perdana bersama PSS Sleman di Lapangan Getas Tlogoadi, Sleman, Jumat (22/02/19) sore.

Alasan pertama tak layaknya Alfonso de la Cruz dipertahankan oleh PSS Sleman adalah banyaknya hasil imbang yang didapat ketika bek Spanyol ini tampil.

Dalam 18 kali tampil, Alfonso de la Cruz hanya membawa Super Elang Jawa seri delapan kali, menang enam kali, dan kalah empat kali.

Jumlah tersebut kurang ideal, mengingat pemain 33 tahun ini datang sebagai legiun asing, yang mana kemampuannya harus di atas penggawa lokal dan mampu memberikan kontribusi.

2. Rentan Cedera

© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Bek PSS Sleman, Alfonso De La Cruz berusaha menahan tendangan striker Madura United, Alexandar Rakic dalam laga Piala Presiden di Stadion Maguwoharjo. Foto: Ronald Seger Prabowo Copyright: Ronald Seger Prabowo/INDOSPORTBek PSS Sleman, Alfonso De La Cruz berusaha menahan tendangan striker Madura United, Alexandar Rakic dalam laga Piala Presiden di Stadion Maguwoharjo. Foto: Ronald Seger Prabowo

Alasan berikutnya mengapa Alfonso de la Cruz tak layak dipertahankan oleh PSS Sleman untuk musim depan adalah karena rentan akan cedera.

Hal ini perlu dipertimbangkan oleh tim pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro. Lantaran pemain asing yang cedera bisa mengganggu skema yang diinginkannya.

Apalagi setelah cedera, biasanya sang pemain belum bisa langsung tampil prima karena harus beradaptasi lagi untuk bisa mencapai penampilan maksimal.

3. Tak Direkomendasikan

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih PSS Seto Nurdiyantoro dalam jumpa pers jelang laga melawan Persija. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTPelatih PSS Seto Nurdiyantoro dalam jumpa pers jelang laga melawan Persija.

Alasan terakhir yang membuat Alfonso de la Cruz belum layak dipertahankan PSS Sleman, adalah fakta bahwa dirinya tak direkomendasikan oleh kepala pelatih Seto.

Bahkan Seto tak habis pikir dengan keputusan manajemen yang akhirnya memperpanjang Alfonso tanpa melihat dokumen rekomendasi.

"Dia (Alfonso) tidak masuk rekomendasi. Saya perlu klarifikasi, itu keputusan PT atau manajemen sebelum saya buat laporan dan rekomendasi. Saya juga tidak habis pikir," ungkap Seto, Jumat (20/12/19).

Melihat deretan alasan tadi, tampaknya manajemen PSS Sleman memiliki keputuan tersendiri akan sikap mereka dalam mempertahankan Alfonso.