Bola Internasional

INDOSPORT REWIND: MOMENT Penting dalam Sepak Bola Internasional Sepanjang 2019

Jumat, 27 Desember 2019 15:00 WIB
Penulis: Matheus Elmerio Giovanni | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Grafis: Ynt/Indosport.com
Berbagai momen penting dalam sepak bola internasional telah terjadi sepanjang tahun 2019, dan INDOSPORT telah merangkum beberapa untuk para pembaca setia. Copyright: © Grafis: Ynt/Indosport.com
Berbagai momen penting dalam sepak bola internasional telah terjadi sepanjang tahun 2019, dan INDOSPORT telah merangkum beberapa untuk para pembaca setia.

INDOSPORT.COM - Berbagai momen penting dalam sepak bola internasional telah terjadi sepanjang tahun 2019, dan INDOSPORT telah merangkum beberapa untuk para pembaca setia.

Untuk sepak bola internasional, tentunya kita tahu nama-nama pemain top yang secara tak langsung memperkenalkan kita pada olahraga kulit bundar yang populer ini.

Jika membahas apa yang terjadi sepanjang satu tahun kalender dalam olahraga sepak bola, memang tak akan pernah ada habisnya. Apalagi untuk beberapa kelompok fans klub top, seperti Real Madrid, Barcelona, Manchester United atau apa pun, tentu punya pandangan tertentu.

Ya, ada beberapa pemain top dunia yang memang memutuskan gantung sepatu di pertengahan tahun 2019 ini. Bukan berlebihan, jika kita kadang merasa sedih melihat satu per satu pesepak bola top dunia memutuskan pensiun.

Sebut saja nama-nama seperti Petr Cech, Patrice Evra, Robin van Persie, Wesley Sneijder, Fernando Torres, David Villa hingga Arjen Robben yang memang gantung sepatu dan tak akan kembali kita lihat aksinya di atas lapangan hijau.

Cukup sendu memang jika melihat para pemain dengan nama-nama di atas tak lagi bermain sepak bola. Tapi ada juga momen yang cukup mengejutkan serta membahagiakan di sepanjang tahun 2019 ini.

Yakni fakta bertajuk All English Final di partai puncak Liga Champions 2018/2019 pada tanggal 1 Juni 2019 kemarin. Liverpool vs Tottenham, menjadi laga final di Liga Champions musim 2018/19.

Dilanjutkan dengan kesuksesan Portugal menyabet gelar juara UEFA Nations League yang pertama pada tanggal 10 Juni 2019. Menghadapi Belanda yang sedang naik daun, Portugal berhasil mengunci kemenangan 1-0 dan meraih gelar juara.

Juga ada pro kontra soal Ballon d'Or yang baru saja dimenangkan oleh Lionel Messi menjelang penutupan tahun 2019 ini. Bagaimana tidak, jika dilihat daftarnya, memang terdapat beberapa nama yang pantas mendapatkannya.

Untuk lebih lengkapnya, langsung saja simak selengkapnya tentang berbagai momen penting di sepak bola internasional yang sudah dirangkum oleh INDOSPORT.

All English Final di Liga Champions 2018/2019 - 1 Juni 2019

Ya, momen All English Final di Liga Champions 2018/19 merupakan sangat penting untuk diingat, apalagi bagi para pecinta sepak bola Liga Inggris. Pasalnya, sudah cukup lama 2 klub Liga Inggris saling bertemu di final turnamen sepak bola Eropa paling bergengsi ini.

Bagaimana tidak, terakhir kali Liga Inggris menyumbangkan 2 timnya di final Liga Champions pada tahun 2008 silam, antara Manchester United vs Chelsea. Bahkan laga keduanya berlangsung sangat seru kala itu.

Hingga Manchester United berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 6-5 lewat babak adu penalti usai ditahan imbang 1-1 oleh Chelsea ditambah 2 kali 15 menit perpanjangan waktu.

Tepatnya pada tanggal 1 Juni 2019 kemarin, akhirnya pertemuan antara 2 klub Liga Inggris di partai final Liga Champions 2018/19 kembali tercipta. Yaitu saat Liverpool vs Tottenham Hotspur di Stadion Wanda Metropolitano.

Bahkan pertemuan 2 klub Liga Inggris di final Liga Champions tahun ini terasa makin spesial melihat penampilan mereka di babak semifinal. Baik Liverpool atau Tottenham Hotspur melakukan comeback di leg kedua semifinal kontra lawan masing-masing.

Liverpool menjungkalkan Barcelona dengan skor telak 4-0 di leg kedua di Anfield. Mereka berhasil membalas dendam atas kekalahan di leg pertama dengan skor 0-3 di Camp Nou.

Langkah Spurs tak kalah dramatis. Son Heung Min dkk memetik kemenangan 3-2 dari Ajax Amsterdam di Johan Cyruff. Satu gol di menit akhir yang dicetak oleh Lucas Moura membawa mereka lolos secara agregat 3-3, dengan keunggulan gol tandang.

Hingga pada akhirnya, Liverpool berhasil menjadi juara Liga Champions 2018/19 usai menundukkan Tottenham dengan skor 2-0. Gol Mohamed Salah dan Divock Origi berhasil mempersembahkan trofi Liga Champions yang terakhir kali diraih The Reds pada musim 2004/05 silam.

Trofi Liga Champions kemarin merupakan yang keenam kalinya untuk Liverpool. Ini membuat mereka menjadi klub Liga Inggris tersukses di turnamen sepak bola paling bergengsi antar klub di Eropa.

Bahkan tak heran jika ada sebanyak 7 pemain Liverpool yang masuk nominasi peraih Ballon d'Or sebelum akhirnya dimenangkan oleh Lionel Messi. Tujuh pemain itu adalah Alisson Becker, Virgil van Dijk, Trent Alexander-Arnold, Georginio Wijnaldum, Sadio Mane, Mohamed Salah, dan Roberto Firmino. Luar biasa.

Portugal Juara UEFA Nations League yang Pertama - 10 Juni 2019

Tak lama setelah Liga Champions berakhir dengan Liverpool sebagai pemenangnya, UEFA Nations League juga menyelesaikan musim pertamanya dengan Portugal sebagai pemenang. Catatan, turnamen antarnegara se-Eropa tahun ini merupakan edisi paling pertama.

Oleh karena itu, tentu trofi juara UEFA Nations League yang diraih Portugal sangatlah penting untuk Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan. Apalagi mereka memastikan juara usai mengalahkan Belanda dengan skor tipis 1-0 di Estadio Do Dragao.

Terdapat sejumlah fakta mengejutkan yang tersimpan dari gelar juara UEFA Nations League milik Portugal. Yaitu fakta bahwa mereka kian membuktikan diri bisa sukses dalam beberapa turnamen terakhir yang diikuti.

Ya, Portugal berhasil memenangkan 2 dari 4 turnamen yang mereka ikuti, selain UEFA Nations League, satunya lagi adalah Euro 2016 lalu.

Selain itu, ada juga fakta yang mengatakan bahwa Portugal menyamai rekor Prancis saat juara Piala Dunia 1998 silam. Yaitu berhasil menjadi juara saat bertindak sebagai tuan rumah di sebuah turnamen resmi.

Lebih spesialnya lagi adalah Portugal tak memiliki jalur mudah untuk menjuarai UEFA Nations League edisi pertama ini. Mereka tergabung di Grup 3 League A bersama dengan Italia dan Polandia.

Dari 4 pertandingan fase grup, Portugal berhasil memuncaki klasemen Grup 3 League A dengan mencatat 2 kemenangan dan 2 hasil imbang serta tak terkalahkan.

Bahkan Cristiano Ronaldo menunjukkan tajinya dengan peran besar mengantarkan Portugal ke final UEFA Nations League. Di babak semifinal, Ronaldo tak tanggung-tanggung dengan torehan hat-trick ke gawang Swiss.

"Ini adalah trofi yang sangat penting untuk rakyat Portugal dan untuk tim nasional. Sejak 2016 (juara Euro), Portugal telah membuat sejarah mereka sendiri dan kini kembali memenangkan trofi," ucap Ronaldo dilansir dari Four Four Two.

Meski berhasil menjadi juara bersama Portugal, tak ada satu pun pemain mereka yang menjadi top skor. Hanya Cristiano Ronaldo dengan torehan 3 golnya, yang masih kalah dari striker Swiss, Haris Seferovic yang cetak 5 gol sepanjang turnamen.

Untuk penghargaan individu di UEFA Nations League, jatuh kepada Bernardo Silva yang memberikan 2 assist di dua laga penting Portugal. Yaitu saat semifinal menghadapi Swiss dan final melawan Belanda.

Lionel Messi Ukir Rekor Baru Ballon d'Or - 03 Desember 2019

Menjelang penutupan tahun 2019, kembali tercipta rekor oleh Lionel Messi. Kali ini, penggawa Timnas Argentina itu berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih Ballon d'Or 2019 keenamnya.

Nama Lionel Messi pada Selasa (03/12/19) resmi diumumkan sebagai peraih penghargaan Ballon d'Or 2019. Pengumuman dilangsungkan di Theatre du Chatelet, dan dibacakan oleh legenda Chelsea, Didier Drogba.

Messi menang setelah mengungguli para pesaingnya, Virgil van Dijk dan Cristiano Ronaldo. Nama Virgil van Dijk menempati posisi runner-up, sementara Cristiano Ronaldo yang tak datang langsung ke acara, duduk di posisi ketiga.

Menangnya Messi jelas menciptakan sejarah baru. Messi kini jadi satu-satunya pemain sepak bola dunia yang mampu enam kali meraih penghargaan Ballon d'Or.

Torehan Messi hanya bisa didekati bintang Portugal, Cristiano Ronaldo. Sang CR7 tercatat telah mengoleksi lima trofi Ballon d'Or sepanjang kariernya.

Keberhasilan yang diraih Messi tak lepas dari kiprahnya sepanjang musim 2018/19. Musim lalu Messi berhasil mengantarkan Barcelona menjadi jawara LaLiga Spanyol.

Secara torehan pribadi, Messi juga sangat memukau. Messi keluar sebagai top skor LaLiga Spanyol 2018/19 dengan 36 gol, serta top skor Liga Champions 2018/19 dengan 12 gol.

Selamat untuk Messi, penghargaan Ballon d'Or 2019 resmi didapat dan mungkin rekor enam trofi sepanjang kariernya akan bertahan abadi. Karena akan benar-benar sulit untuk bisa mengalahkan rekor Lionel Messi yang satu ini.

Tapi penghargaan Ballon d'Or yang kembali ke pangkuan Messi membuat sejumlah pihak tak setuju. Apalagi legenda Liverpool, Steven Gerrard yang langsung mengungkapkannya kepada awak media.

""Saya adalah penggemar Messi. Saya menyukai catatannya di permainan dalam perihal gol dan assist. Ya, 100 persen (Van Dijk pantas mendapat Ballon d'Or). Jika Anda berbicara konsistensi dari seorang pemain selama satu tahun yang memenangkan kompetisi Eropa, maka dia pantas mendapat Ballon d'Or," ujar Steven Gerrard, seperti dimuat pada berita sepak bola internasional The Stateman.

Datang juga kritikan tentang Ballon d'Or yang jatuh ke Messi, yaitu pelatih Liverpool, Jurgen Klopp. Dirinya mengatakan memang Virgil van Dijk lebih layak memenangkan penghargaan itu ketimbang megabintang Barcelona itu.

"Saya mengingat musim lalu merupakan saat terbaik bagi bek kami. Kami bermain bagus musim lalu usai memenangi Liga Champions dan meraih 97 poin di Liga Inggris. Semua itu berkat kerja keras setiap pemain kami," ujar Jurgen Klopp seperti dilansir Metro UK.

"Musim lalu kedengarannya cukup bagus, Saya yakin tiap pemain layak untuk mendapat trofi penghargaan usai pencapaiankami yang tergolong impresif," pungkasnya.

Menyadari banyak yang pro kontra tentang Ballon d'Or keenam miliknya yang baru saja diraih, Messi pun mengatakan bahwa cepat atau lambat akan datang seseorang yang akan mematahkan rekornya tersebut.

"Saya pikir ada (seseorang yang akan mengalahkan rekor saya), saya tak tahu siapa tapi itu mungkin terjadi. Rekor dibuat untuk dikalahkan, tapi saya tak tahu siapakah orangnya dan kapan," imbuhnya kepada awak media.