Liga Indonesia

Sergio Farias dan Nasib Para Pelatih Asing Persija Jakarta di Bawah Kepemimpinan Ferry Paulus

Minggu, 12 Januari 2020 21:08 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Media Persija
Sergio Farias sepertinya harus memerhatikan nasib para pelatih asing Persija Jakarta di bawah kepemimpinan Ferry Paulus. Mengapa? Copyright: © Media Persija
Sergio Farias sepertinya harus memerhatikan nasib para pelatih asing Persija Jakarta di bawah kepemimpinan Ferry Paulus. Mengapa?

INDOSPORT. COM - Sergio Farias sepertinya harus memerhatikan nasib para pelatih asing Persija Jakarta di bawah kepemimpinan Ferry Paulus. Mengapa?

Nama Sergio Farias belakangan memang santer dikaitkan dengan Persija Jakarta. Sergio Farias kabarnya menjadi kandidat terkuat pelatih anyar Persija Jakarta untuk pentas Liga 1 musim depan.

Sinyal bahwa Sergio Farias akan merapat, makin menguat bila melihat aktivitas pemain anyar Persija Jakarta, Evan Dimas, di media sosial. Evan Dimas terlihat sudah mengikuti akun Instagram pribadi milik Sergio Farias.

Berdasarkan keterangan CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus, kedatangan pelatih anyar yang diyakini adalah Sergio Farias, tinggal tahap finalisasi saja. Sang juru taktik anyar Persija Jakarta kabarnya bakal langsung diperkenalkan saat latihan perdana tim pada 13 Januari 2020.

"Kami sedang tahap finalisasi dengan pelatih baru. Bila semua sudah selesai akan langsung kami sampaikan ke publik," papar Ferry kepada awak media, Sabtu (04/01/20).

Andai jadi melatih Persija Jakarta, Sergio Farias berpotensi akan memberikan prestasi gemilang. Maklum saja, Farias terlihat punya rekam jejak menawan saat masih membesut klub Liga Korea Selatan atau K-League, Pohang Steelers, 2005 hingga 2009.

Bersama Pohang Steelers, Farias bisa mempersembahkan  gelar juara K-League 2007, 2009, trofi Piala FA Korea Selatan 2008, dan Liga Champions Asia 2009. Hebatnya lagi, Farias berhasil mengantarkan Pohang menjadi juara tiga dalam ajang Piala Dunia Antar Klub 2009.

Meski demikian, Farias mungkin harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana nasib para pendahulunya. Terutama soal para pelatih asing yang menangani Persija Jakarta di bawah kepemimpinan Ferry Paulus.

Nasib Pelatih Asing di Bawah Ferry Paulus

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Direktur utama Persija Jakarta Ferry Paulus memberikan pernyataan pada konferensi pers terkait diberikannya izin laga Liga 1 2019 Persija vs Persib digelar di GBK, (Senin 08/07/2019) (Herry Ibrahim/INDOSPORT). Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTDirektur utama Persija Jakarta Ferry Paulus

Sosok Ferry Paulus menjadi CEO Persija Jakarta dalam dua periode berbeda, yakni 2011-2016, serta 2019-sekarang. Pada periode pertama, Ferry Paulus tercatat hanya sekali menggunakan jasa pelatih asing, yakni Paulo Camargo.

Nama Paulo Camargo merupakan pelatih asing asal Brasil yang membesut Persija Jakarta di kompetisi Indonesia Soccer Championship 2016. Sayangnya, Camargo hanya bertahan selama sembilan pertandingan saja, usai menelan tiga kekalahan beruntun di laga pekan ke-7 hingga ke-9.

Usai Camargo mengundurkan diri, kursi kepelatihan Persija Jakarta diambil pelatih sementara, Jan Saragih. Tak lama kemudian, Jan Saragih kembali diganti dengan pelatih lokal, Muhammad Zein Alhadad dan bertahan hingga akhir musim.

Ferry Paulus baru memakai pelatih asing lagi pada periode keduanya di Persija Jakarta. Awal Liga 1 2019, Ferry Paulus memercayakan kursi kepelatihan Macan Kemayoran kepada Ivan Kolev.

Namun, Kolev hanya melakoni tiga pertandingan awal Liga 1 2019 saja. Akibat Persija Jakarta hanya meraih satu kali hasil imbang dan dua kekalahan, manajemen yang dipimpin Ferry Paulus langsung mendepak Ivan Kolev.

Ferry Paulus lantas menunjuk mantan asisten pelatih Luis Milla di Timnas Indonesia, Julio Banuelos, untuk membesut Persija Jakarta. Lagi-lagi, Ferry Paulus tak puas dengan kinerja pelatih asingnya, dan melepas Banuelos yang telah memainkan 18 laga dengan catatan lima kemenangan, delapan imbang, dan lima kekalahan.

Liga 1 2019 tinggal menyisakan 15 laga, Ferry Paulus kemudian memanggil pelatih Brasil jebolan Liga Jepang, Edson Tavares. Sederhana, Edson Tavares hanya diberi target agar menghindarkan Persija Jakarta dari ancaman zona degradasi.

Tavares pun berhasil menunaikan tugasnya dengan baik. Dari 15 laga, Tavares mampu meraih tujuh kemenangan dan tiga imbang, sekaligus membawa Persija Jakarta mengakhiri musim di urutan 10 klasemen.

Ferry Paulus ternyata kembali belum puas dengan apa yang diperlihatkan Tavares di sisa musim Liga 1 2019. Pasca gelaran Liga 1 2019 berakhir, Tavares kontraknya tak diperpanjang, dan kabarnya hanya didepak melalui pesan singkat saja.

"Saya meninggalkan Jakarta sejak 23 Desember. Sejak saat itu Persija tidak pernah menunjukkan minatnya ke saya untuk melanjutkan proyek Liga 1 2020," ucap Tavares secara eksklusif kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT lewat aplikasi pesan singkat Whatsapp, Kamis (2/1/20).

"Hanya kemarin Ferry Paulus (Presiden Persija) kirim pesan ke saya melalui whatsapp bahwa saya tidak lagi menjadi pelatih musim depan," jelas dia.

Begitulah kurang lebih cerita pelatih asing Persija Jakarta di bawah kepemimpinan Ferry Paulus. Sergio Farias jelas harus memperhatikannya, sebab jika tak benar-benar cermat dalam menjalankan taktik, bukan mustahil nasibnya akan sama dengan juru taktik asing pilihan Ferry Paulus lainnya.