In-depth

Profil Quique Setien, Pelatih Anyar Barcelona dengan Status Antah-berantah

Selasa, 14 Januari 2020 08:25 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© DNA India
Ernesto Valverde resmi dipecat oleh Barcelona dan Quique Setien ditunjuk sebagai manajer baru, berikut profil pelatih anyar dengan status antah-berantah itu. Copyright: © DNA India
Ernesto Valverde resmi dipecat oleh Barcelona dan Quique Setien ditunjuk sebagai manajer baru, berikut profil pelatih anyar dengan status antah-berantah itu.

INDOSPORT.COM - Ernesto Valverde resmi dipecat oleh Barcelona dan Quique Setien ditunjuk sebagai manajer baru, berikut profil pelatih anyar dengan status antah-berantah itu.

Harapan para fans Barcelona akhirnya terjawab dengan pengumuman langsung lewat media sosial resmi klub Barcelona pada Selasa (14/01/20) pagi WIB. Klub pemuncak klasemen sementara LaLiga Spanyol itu resmi mengakhiri kontrak Valverde.

"Kesepakatan terjadi antara FC Barcelona dan Ernesto Valverde untuk mengakhiri kontraknya sebagai manajer tim utama. Terima kasih atas segalanya, Ernesto. Semoga sukses di masa depan," tulis laman media sosial Barcelona.

Lebih lanjut, sepeninggalan Ernesto Valverde sebagai pelatih, manajemen Barcelona pun bergerak cepat dan langsung menunjuk Quique Setien sebagai suksesor sekaligus juru taktik baru.

Melepaskan Valverde dan menunjuk Quique Setien sebagai pelatih anyar tentu akan memunculkan sebuah pertanyaan. Siapa dan bagaimana sepak terjang pelatih anyar Barcelona yang sudah berusia 61 tahun itu.

INDOSPORT pun tertarik untuk membahas profil Quique Setien, pelatih anyar Barcelona yang ternyata punya segudang pengalaman melatih di klub-klub antah-berantah.

Profil Quique Setien, Status Antah-berantah?

Seperti kebanyakan pelatih di dunia sepak bola, Quique Setien lebih dulu berkarier sebagai pemain di level profesional. Lantas, klub apa yang pernah dia bela selama berkarier sebagai pemain?

Quique Setien saat masih bermain memiliki posisi asli gelandang, bisa dibilang dia punya kualitas untuk mengatur segala sesuatu di atas lapangan. Karena memang itu pekerjaan seorang jenderal di lini tengah.

Dia mengawali kariernya sebagai pemain dengan bergabung secara profesional ke klub Liga 2 Spanyol, Racing Santander dari akademik klub semi pro Spanyol, CA Perines U-19 pada tahun 1977 silam.

Dia sangat lama membela Racing Santander sejak tahun 1977 hingga 1985 silam. Selama 12 tahun membela satu klub, Quique Setien total memiliki 369 penampilan dengan catatan 78 gol dan hanya 4 assists.

Setelah 12 tahun di Racing, Quique Setien menerima pinangan Atletico Madrid pada tahun 1985 silam. Tak lama setelah bergabung, dia turut serta dalam menyumbang trofi Piala Super Spanyol 1985 untuk Atletico, gelar yang baru saja gagal didapat oleh Barcelona di 2020.

Saat membela Atletico, Quique Setien ternyata tak tampil reguler. Selama tiga musim, dia hanya tampil 58 pertandingan dengan statistik yang kurang bagus, yakni 8 gol dan tak ada assist.

Pada tahun 1988 dia meninggalkan Atletico dan bergabung dengan klub gurem LaLiga saat itu, CD Logrones. 4 musim bersama Logrones, Quique Setien tampil 76 kali di LaLiga dan mampu cetak sebanyak 13 gol.

Setelah CD Logrones, Quique Setien memilih untuk kembali ke klub pertamanya berkarier profesional, yakni Racing Santander pada musim 1992/1993 silam. Saat itu, Racing Santander berlaga di Liga 2 Spanyol.

Pada musim debutnya itu, Quique Setien tampil sebanyak 37 kali dan berhasil mengantarkan Racing promosi kembali ke Racing Santander. Dia bermain reguler hingga 2 musim selanjutnya bersama Racing sebelum memilih gabung Levante di musim panas 1995.

Berselang semusim, Quique Setien memutuskan untuk menjadikan Levante klub terakhirnya sebagai pemain profesional. Dia pun langsung menjalani kursus untuk mengambil lisensi kepelatihan.

Sebagai Pelatih, Pengalaman Quique Setien hanya Klub Gurem

© getty images
Quique Setien pelatih (Las Palmas) Copyright: getty imagesQuique Setien pelatih anyar Barcelona yang pengalaman banyak melatih klub gurem.

Setelah pensiun dan menjalani kursus sebagai pelatih, Quique Setien kembali ke lapangan dengan menerima tawaran melatih klub pertamanya, Racing Santander. Namun karier kepelatihan tak seperti saat dia masih menjadi seorang pemain.

Saat masih menjadi pemain dia bisa membela Racing selama dua periode dengan total 14 tahun lamanya, saat menjadi pelatih, dia hanya bertahan satu tahun saja, di musim 2001/2002 silam.

Padahal di musim tersebut, dia berhasil mengantarkan Racing Santander menyabet tiket promosi ke LaLiga Spanyol dengan mengakhiri Liga 2 Spanyol 2001/02 di urutan kedua.

Setelah mundur dari Racing, Quique Setien menjalani profesi sebagai pelatih di klub-klub antah-berantah. Yang mirisnya, rata-rata dia melatih hanya satu sampai dua musim saja.

Dia melatih klub-klub Liga 2 Spanyol, seperti Poli Ejido, CD Logrones, CD Lugo dan UD Las Palmas. Hanya CD  Lugo yang memecahkan rekor dilatih oleh Quique Setien sangat lama, total selama 3 musim dia di sana.

Tak hanya sekadar melatih begitu saja, Quique Setien juga berhasil mengantarkan CD Lugo dari kasta ketiga kompetisi sepak bola Spanyol dan promosi ke Liga 2 Spanyol.

Quique Setien mulai menjadi sorotan para pengamat sepak bola Spanyol saat dia menerima pinangan klub promosi LaLiga Spanyol, Las Palmas pada musim 2015/16. Datang di tengah musim, saat pekan ke-9 LaLiga Spanyol, Las Palmas diubahnya menjadi tim dengan permainan atraktif.

Las Palmas yang sempat terseok di awal musim pun, berhasil diantarkannya bertengger di urutan ke-11 klasemen akhir LaLiga Spanyol. Dia pun dipertahankan di musim selanjutnya, hingga pada Juli 2017 dia menerima tawaran melatih Real Betis.

Melatih Real Betis sejak musim 2017/2018, sinar Quique Setien kembali terlihat. Real Betis mengakhiri musim di urutan ke-6 dan mendapat tiket ke Liga Europa, ini tentunya sebuah pencapaian.

Musim 2018/2019, Quique Setien memang hanya mengantarkan Real Betis finish di urutan ke-10 LaLiga Spanyol. Tapi momen dia mengalahkan Barcelona di Camp Nou dengan skor 3-4 dan menang 2-0 atas Real Madrid di Santiago Bernabeu, menjadi sesuatu yang harus dikenang.

Dengan pengalamannya serta berprestasi di klub-klub gurem dan terakhir membawa Real Betis beringas atas Barcelona di Camp Nou, menjadi pertimbangan utama untuk menunjukknya sebagai pengganti Valverde. Kita lihat saja, apakah dia mampu melatih Lionel Messi cs.