In-depth

Bertabur Bintang di Liga 1 2020, Persija Hanya akan Jadi Madura United Jilid Dua?

Minggu, 2 Februari 2020 19:29 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pembina Persija Jakarta, Ardhi Tjahjoko akan persiapan Persija jelang kompetisi musim 2020. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pembina Persija Jakarta, Ardhi Tjahjoko akan persiapan Persija jelang kompetisi musim 2020.

INDOSPORT. COM - Persija Jakarta dengan segala pemain bintangnya, tampak tetap harus berjuang keras di Liga 1 2020 nanti, jika tak mau mendapat label Madura United jilid dua.

Masa pramusim Liga 1 2020 memang begitu dimanfaatkan Persija Jakarta untuk berbelanja pemain. Sejumlah bintang top secara bergantian diperkenalkan Persija Jakarta kepada publik sebagai rekrutan anyar.

Mulai dari Otavio Dutra, Alfath Fathier, Rafli Mursalim, hingga Evan Dimas, lima pemain berlabel Timnas Indonesia itu dipastikan telah merapat. Sementara untuk sektor legiun asing, Persija Jakarta mendapatkan eks bek sayap Juventus, Marco Motta, serta mantan gelandang PSM Makassar asal Belanda, Marc Klok.

Persija Jakarta bahkan kabarnya tinggal selangkah lagi mendapatkan jasa bekas penyerang Persebaya Surabaya, Osvaldo Haay. Sekedar informasi, Osvaldo Haay merupakan top skor Timnas Indonesia U-23 di ajang SEA Games 2019 lalu.

Kesemua rekrutan Persija Jakarta tentu kian terlihat menjanjikan bila dipadukan dengan pemain-pemain lama. Riko Simanjuntak, Marko Simic, Rohit Chand, Sandi Sute, dan Andritany Ardhiyasa, mereka merupakan alumnus skuat juara Liga 1 2018 yang hingga kini masih bertahan memperkuat Persija Jakarta.

Meski banyak sekali nama-nama hebat, bukan berati Persija Jakarta bisa bersantai dalam mengarungi kompetisi musim depan. Terutama bila berkaca pada sejarah, musim lalu sudah ada pengalaman tim bertabur bintang yang ternyata malah kesulitan bersaing meraih gelar juara, yaitu Madura United.

Madura United Membentuk Los Galacticos

Kembali ke awal Liga 1 2019, Madura United melakukan hal yang kurang lebih sama seperti Persija Jakarta sekarang, berbelanja banyak bintang. Mulai dari nama lokal berlabel Timnas Indonesia, hingga bintang-bintang asing berkualitas top silih berganti merapat.

Soal pemain lokal langganan Timnas Indonesia, Madura United mendapatkan Muhammad Ridho, Zulfiandi, Syahrian Abimanyu, Beto Goncalves, dan Andik Vermansah. 

Jangan lupakan juga David Laly, yang meski tak pernah mendapat panggilan Skuat Garuda, ia tetap memiliki reputasi apik lantaran datang ke Madura United pasca menjalani karier di luar negeri bersama klub Malaysia, Felcra FC.

Beralih ke legiun asing, Madura United sukses mendatangkan bek asal Brasil yang baru saja meraih gelar juara Liga 1 2018, Jaimerson. Seperti yang kita ketahui, Jaimerson sebelum gabung Madura United baru saja meraih kejayaan bersama Persija Jakarta.

Ada pula nama Aleksandar Rakic, penyerang asal Serbia yang didatangkan Madura United pasca menjalani musim debut gemilang di Liga 1 2018. Bagaimana tidak, sebelum memutuskan hijrah ke Madura United, Rakic kala itu berhasil menyabet gelar top skor Liga 1 2018 bersam aklubnya PS TIRA dengan total torehan 21 gol.

Kesemua bintang yang datang, tampak kian menakutkan dengan kualitas pemain-pemain lama Madura United yang tak kalah hebatnya. Ada winger naturalisasi, Greg Nwakolo, gelandang serang asal Liberia, Zah Rahan, serta pemain lokal setia, Slamet Nurcahyo.

Apalagi sosok yang ditunjuk untuk menukangi tim Los Galacticos ini merupakan pelatih berpengalaman di pentas sepak bola Indonesia, Dejan Antonic. Tak heran jika banyak yang memprediksi bahwa Madura United akan mampu menjuarai gelaran Liga 1 2019.

Kehancuran Madura United

Awalnya prediksi publik berjalan sesuai. Tiga pekan awal Liga 1 2019, mampu disapu bersih semuanya oleh Madura United dengan kemenangan. Bahkan dalam enam laga awal secara beruntun, Madura United tak tersentuh kekalahan sama sekali, berkat hasil empat menang dan dua imbang.

Meski pada akhirnya kalah juga dari Persipura Jayapura di laga ketujuh, Madura United setelahnya tetap bisa bangkit. Laga kedelapan dan kesembilan, Madura United mampu menuai kemenangan beruntun lagi atas Arema FC dan Badak Lampung, dengan rincian total memasukan enam gol, dan hanya sekali kejebolan.

Namun, petaka tiba-tiba datang pada laga ke-10 yang mana sejatinya merupakan laga tunda pekan ke-4. Menjamu PSS Sleman di rumah sendiri, Madura United tanpa diduga menyerah tipis 0-1.

Setelahnya, rentetan hasil buruk terus didapatkan Madura United. Empat laga beruntun jumpa Bhayangkara FC, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan Bali United, kiprah Madura United tak mampu sekalipun dihiasi kemenangan.

Setelah kegagalan lawan Bali United yang berakhir dengan kekalahan 0-1, Dejan Antonic memutuskan mundur dari jabatannya. Posisi Dejan kemudian digantikan oleh juru taktik lokal bernama Rasiman.

Bersama Rasiman, kiprah Madura United perlahan terus merosot. Bahkan Madura United pernah menderita lima kekalahan beruntun sedar Liga 1 2019 pekan ke-26 hingga pekan ke-30.

Ekspetasi juara pun telah melayang otomatis. Cukup beruntung, Madura United masih bisa menyudahi musim di papan atas, dengan menempatih posisi lima klasemen akhir Liga 1 2019.

Persija Jakarta jelas tak boleh mengulangi kesalahan yang dilakukan Madura United. Bertabur bintang, Persija Jakarta targetnya bukan lagi sekedar penghias papan atas, melainkan gelar juara.

Sayangnya, potensi kutukan Los Galacticos Madura United menular ke Persija Jakarta, terlihat pada sektor lini depan. Keduanya sama-sama memiliki pemain berlabel top skor Liga 1 saat membentuk tim bertabur bintang, Madura United dulu punya Rakic, dan kini Persija memiliki Simic.

Patut dinanti, bagaimana kiprah Persija Jakarta di Liga 1 2020 nanti dengan para pemain bintangnya? Apakah hanya menjadi Madura United jilid dua?

1