Liga Indonesia

Tambah Lini Depan, 3 Striker Lokal Berpengalaman Bisa Diboyong Persik Kediri

Kamis, 20 Februari 2020 21:04 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© shutterstock.com/wikipidea.com
Sedikitnya ada 3 striker lokal sarat pengalaman yang bisa diboyong Persik Kediri untukt tambah amunisi lini depan jelang Liga 1 2020. Copyright: © shutterstock.com/wikipidea.com
Sedikitnya ada 3 striker lokal sarat pengalaman yang bisa diboyong Persik Kediri untukt tambah amunisi lini depan jelang Liga 1 2020.

INDOSPORT.COM - Sedikitnya ada 3 striker lokal sarat pengalaman yang bisa diboyong Persik Kediri untukt tambah amunisi lini depan jelang Liga 1 2020.

Usai promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia, kala memenangi gelar juara Liga 2 2019, Persik langsung berbenah dalam segala hal.

Mulai dari perbaikan stadion, memilih pelatih yang sesuai kriteria, hingga mempertahankan, melepas, sampai mendaratkan pemain baru (asing dan lokal).

Peserta Liga 1 pun diberikan izin untuk mengontrak pemain asing sesuai slot yang diberikan, yakni tiga legiun negara bebas dan satu dari Asia (3+1).

Total Persik sudah mendaratkan Ante Bakmaz (Australia), Gaspar Vega (Argentina), dan Patrik Bordon (Slovenia). Sedangkan Fode Camara (Guinea) tak jadi digaet karena mengalami masalah visa.

Sejauh ini Persik memiliki tiga striker yang bakal bahu-membahu guna mengantarkan Macan Putih berprestasi di kasta tertinggi sepak bola nasional.

Meski begitu pagelaran Liga 1 selalu sulit untuk diprediksi karena kerap diwarnai dengan pertandingan panas cenderung keras selama 90 menit.

Sebab ada gengsi tinggi dari tiap peserta untuk menunjukan eksistensi mereka. Terlebih 18 peserta ini mewakili kota mereka masing-masing.

Sehingga tak ada salahnya bagi Persik untuk menambah penyerang baru, tepatnya lokal, yang sarat pengalaman kala berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

1. Aldaier Makatindu

© INDOSPORT
PSIS Semarang vs Borneo FC (Aldaier Makatindu). Copyright: INDOSPORTPSIS Semarang vs Borneo FC (Aldaier Makatindu).

Striker berusia 27 tahun bernama Aldaier Makatindu bisa menjadi opsi cukup menarik untuk direkrut Persik dalam melakoni pagelaran Liga 1.

Pasalnya Makatindu sudah memiliki pengalaman yang cukup kala membela PSIS Semarang sejak 2018 lalu. Dalam beberapa kesempatan Makatindu kerap dimainkan.

Tak hanya itu pada musim 2018, Makatindu mengemas satu assists dari 20 penampilan. Lalu pada 2019, Makatindu hanya bermain empat kali oleh PSIS karen.

Sebab pada pertengahan musim Makatindu dipinjam ke PSIM Yogyakarta di Liga 2. Kini Makatindu belum memiliki klub baru usai dilepas PSIS.

2. Muchlis Hadi

© persib.co.id
Muchlis Hadi Ning Syaifullah, striker lokal muda yang dipertahankan Robert Rene Alberts di Persib Bandung untuk Liga 1 2019. (Foto: persib.co.id) Copyright: persib.co.idMuchlis Hadi Ning Syaifullah, striker lokal muda yang dipertahankan Robert Rene Alberts di Persib Bandung untuk Liga 1 2019. (Foto: persib.co.id)

Berikutnya ada mantan anak asuh Indra Sjafri, yakni Muchlis Hadi yang baru saja dilepas Persib jelang pagelaran Liga 1 2020.

Persik memiliki peluang untuk mendaratkan Muchlis Hadi karena dirinya telah mendapat tempaan yang cukup bagus dari Bhayangkara FC dan Persib.

Tepatnya pada 2017, Muchlis dilatih oleh Simon McMenemy. Lalu di 2018, Muchlis ditempa oleh Mario Gomez. Sehingga Persik bisa memanfaatkan kemampuan Muchlis.

Meski hanya bermain lima kali bersama Bhayangkara FC (2017) dan enam kali kala berseragam Persib (2018), tetapi kualitas Muchlis tak boleh diremehkan.

3. Irvan Mofu

© Sudjarwo/INDOSPORT
Irvan Mofu (kiri) saat menjalani latihan perdana bersama Persipura Copyright: Sudjarwo/INDOSPORTIrvan Mofu (kiri) saat menjalani latihan perdana bersama Persipura.

Terakhir ada striker berusia 29 tahun Irvan Yunus Mofu yang bisa dicoba untuk didatangkan Persik dalam menyongsong pagelaran Liga 1.

Sebab Irvan sempat mencicipi bermain untuk Persipura (awal 2019), Perseru (2015-17), dan sempat merasakan kerasnya kompetisi di Liga Timor Leste dengan Karketu Dili FC.

Terlebih Irvan Mofu juga turut mengantarkan Persiraja Banda Aceh promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia dari Liga 2 2019 lalu.