In-depth

Ketika Negara Kawasan Timur Tengah Mulai Jadi Primadona di Liga 1

Sabtu, 22 Februari 2020 17:14 WIB
Editor: Coro Mountana
© Grafis: Yanto/Indosport.com
Ketika negara kawasan Timur Tengah mulai jadi primadona di Liga 1. Copyright: © Grafis: Yanto/Indosport.com
Ketika negara kawasan Timur Tengah mulai jadi primadona di Liga 1.

INDOSPORT.COM – Pada bursa transfer pemain Liga 1 2020, ada hal yang menarik untuk dibahas yaitu ketika kawasan negara Timur Tengah kini mulai menjadi primadona.

Seperti yang kita tahu sejak Liga 1 2017 pemain asing dari kawasan Asia Timur kerap menjadi rebutan dari klub-klub Indonesia, khususnya Jepang dan Korea Selatan. Sedikitnya terdapat 13 klub yang menyewa para pemain dari Asia Timur pada Liga 1 2017.

Namun lambat laun, tren mengontrak pemain Asia Timur kini mulai bergeser ke kawasan Timur Tengah. Tak kurang, kini terdapat 7 klub yang menggunakan jasa pemain Timur Tengah, jumlah yang mengalahkan 4 penggawa asing asal Asia Timur.

Tentu ini menjadi tren yang menarik melihat klub-klub Liga 1 menjadikan Timur Tengah sebagai ladang untuk mencari pemain asing Asia. Lantas mengapa kawasan Timur Tengah menjadi primadona di Liga 1 saat ini?

Kualitas yang Setara dengan Pemain Timnas

Berdasarkan data dari BBC, negara yang termasuk dalam kawasan Timur Tengah adalah Aljazair, Bahrain, Mesir, Golan Heights, Iran, Irak, Irak Kurdistan, Israel, Yordania, Kuwait, Lebanon, Libya, Mauritania, Maroko, Oman, Palestina, Qatar, Arab Saudi, Sudan, Syria, Tunisia, Uni Emirat Arab, dan Yaman.

Dengan data itu, terdapat 7 pemain dari kawasan Timur Tengah yaitu Brwa Nouri (Irak/Bali United), Yashir Islame (Palestina/Barito Putera), Brian Ferreira (Irak/Madura United), Mahmoud Eid (Palestina/Persebaya), Samir Ayass (Lebanon/Persiraja), Jonathan Cantillana (Palestina/PSIS), dan Hussein El Dor (Lebanon/PSM).

© Fitra Herdian/INDOSPORT
Selebrasi Mahmoud Eid gol ketiga sebelum peluit wasit di bunyikan babak pertama. Copyright: Fitra Herdian/INDOSPORTSelebrasi Mahmoud Eid gol ketiga sebelum peluit wasit di bunyikan babak pertama.

Jika kita melihat status dari para pemain Timur Tengah itu, rata-rata mereka berstatus sebagai pemain Timnas. Mulai dari Samir Ayass, Mahmoud Eid, Yashir Islame, Brwa Nouri, hingga Jonathan Cantillana

Dengan kata lain, 5 dari 7 pemain Timur Tengah itu memiliki kualitas yang diakui di negaranya. Berbeda dengan para pemain Asia Timur yang datang ke Liga 1, rata-rata mereka bukan berstatus sebagai pemain Timnas.

Berbekal pengalaman bermain di level Internasional, tampaknya menjadi pertimbangan klub Liga 1 yang mulai berpaling ke kawasan Timur Tengah dari Asia Timur.

Selain itu, dari segi fisik, kecepatan hingga teknik, pemain kawasan Timur Tengah sesungguhnya bisa bersaing dengan Asia Timur.

Jadi pada akhirnya klub-klub Liga 1 mulai berpaling ke kawasan Timur Tengah dikarenakan kualitasnya tak kalah dengan Asia Timur ditambah mereka memiliki pengalaman bermain di level Internasional sehingga, mental bertandingnya telah teruji.