In-depth

Mengenang Kejayaan, di Mana Skuat Treble Winner Inter Milan Sekarang?

Sabtu, 7 Maret 2020 20:43 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Martin Rickett/PA Images via Getty Images
Pada musim 2009-2010 silam, Inter Milan mencapai puncak kejayaannya dengan meraih treble winner. Kemana para aktor treble winner Inter sekarang? Copyright: © Martin Rickett/PA Images via Getty Images
Pada musim 2009-2010 silam, Inter Milan mencapai puncak kejayaannya dengan meraih treble winner. Kemana para aktor treble winner Inter sekarang?

INDOSPORT.COM - Pada musim 2009-2010 silam, Inter Milan mencapai puncak kejayaannya dengan meraih treble winner. Kemana para aktor treble winner Inter sekarang? 

Inter Milan memulai kampanyenya di Serie A 2019-2020 dengan meyakinkan. I Nerazzuri stabil berada di tiga besar bersaing dengan Juventus dan Lazio di tangga scudetto. 

Bahkan, selama beberapa pekan Inter sempat nangkring menjadi capolista. Walau tengah menurun di bulan Februari lalu, namun Inter diyakini menjadi kandidat kuat peraih scudetto

Kebangkitan Inter Milan ini pun bagaikan oase bagi para Interisti. Selama hampir satu dekade mereka harus menyaksikan timnya terlempar dari persaingan juara. 

Sedikit-banyak, kebangkitan Inter Milan di bawah Antonio Conte pun mengantarkan pada ingatan masa lalu ketika mereka meraih treble winner. 

Pada musim 2009-2010 silam, Inter Milan mencapai puncak kejayaannya dengan menjuarai Serie A, Liga Champions, dan Coppa Italia. Sesuatu yang belum pernah dilakukan tim Italia manapun. 

Lalu, kemana kiranya para aktor treble winner Inter Milan di masa sekarang ini? 

1. Julio Cesar

Julio Cesar menjadi kiper legendaris bagi Inter Milan. Kiper asal Brasil ini memperkuat Inter dari musim 2005-2012 dan telah meraih banyak trofi. 

Saat ini, kiper berusia 40 tahun itu sudah gantung sarung tangan, tepatnya pada April tahun lalu saat dirinya memperkuat klub Flamengo di Brasil. 

2. Lucio 

Bek tengah andalan Nerazzuri satu ini hanya tiga tahun memperkuat Inter. Namun, di musim pertamanya ia sudah merasakan gelar treble winner. 

Selepas meninggalkan Inter, bek ternama Brasil ini menyebrang ke Juventus. Sisa karier Lucio dihabiskan dengan memperkuat sejumlah klub di Brasil sampai ia pensiun pada 2019. 

3. Walter Samuel

Walter Samuel merupakan satu dari banyak nama pemain Argentina yang meraih kesuksesan bersama Inter. Samuel termasuk bek yang loyal membela Inter Milan.

Sebelum bergabung dengan FC Basel pada 2014, ia setia bersama Inter dari tahun 2005. Samuel pun mengakhiri karier profesionalnya di Basel pada tahun 2016 dan kini menjadi salah satu staf pelatih Nerazzurri. 

4. Cristian Chivu

Cristian Chivu bergabung dengan Inter Milan tahun 2007. Keputusannya pun tepat, karena ia meraih kejayaan di Giuseppe Meazza. 

Chivu pun memutuskan mengakhiri kariernya di Inter Milan pada 2013 lalu. Selepas itu ia sempat menggeluti dunia agen pemain sebelum akhirnya menjadi pelatih tim junior Inter Milan. 

5. Javier Zanetti

Javier Zanetti bisa dibilang sebagai bintang terbesar Inter Milan pada masa itu. Il Capitano Javier Zanetti memutuskan mengakhiri kariernya di Inter Milan pada 2014. 

Zanetti menorehkan karier 19 tahun bersama Inter dengan catatan 615 penampilan. Kini, Zanetti menempati posisi sebagai wakil presiden Inter Milan. 

6. Marco Materazzi

Materazzi menjalani musim 2019-2020 tidak sebagai pemain reguler. Namun, keberadaannya tetap vital bagi Inter Milan saat itu. 

Materazzi kini sudah pensiun sebagai pemain sepak bola setelah sempat memperkuat tim asal India, Chennalyin pada tahun 2014. 

Materazzi kini menggeluti dunia kepelatihan. Pada 2014-2016 ia sempat melatih klub terakhirnya bermain, Chennalyin, di India. 

7. Dejan Stankovic

Dejan Stankovic bergabung dengan Inter Milan pada tahun 2004. Gelandang asal Serbia ini mengakhiri karier bermainnya di Inter Milan pada tahun 2013. 

Selepas pensiun, Dejan menjadi asisten pelatih tim Udinese. Saat ini, Dejan sibuk melatih klub raksasa Serbia, Red Star Belgrade, yang ia pegang sejak 2019 lalu. 

8. Esteban Cambiasso

Satu lagi pesepak bola Argentina yang suskes di Inter adalah Esteban Cambiasso. Cambiasso selama bertahun-tahun menjadi gelandang tengah terbaik di Inter dan bahkan Italia. 

Setelah 10 tahun berseragam Nerazzurri, Cambiasso memutuskan meninggalkan Inter pada 2014 dan bergabung dengan Leicester City dan kemudian pensiun di Olympiakos (2017). 

Cambiasso kini memegang lisensi kepelatihan UEFA A. Namun, dirinya kini belum melatih klub Eropa manapun. 

9. Goran Pandev

Nama Goran Pandev sempat wara-wiri di tim Inter Milan pada sejak 2010. Walau belum jadi bagian tim inti, namun ia bagian dari skuat treble winner Inter Milan. Kini Pandev masih aktif bermain dan membela klub Genoa di Serie A Italia. 

10. Wesley Sneijder

Wesley Sneijder jadi nama penting dalam tinta sejarah Inter Milan di musim 2009-2010. Pemain asal Belanda ini menjadi gelandang serang andalan Nerazzurri di musim pertamanya bergabung.

Selepas membela Inter, Sneijder hijrah ke klub Turki Galatasaray, dan mengakhiri kariernya di klub Al-Gharafa di Qatar. Ia kini lebih sering menjadi pengamat dan belum memutuskan terjun ke dunia kepelatihan. 

11. Samuel Eto`o

Samuel Eto'o jadi pilihan utama pelatih Jose Mourinho di musim 2009-2010. Pada musim pertamanya itu, ia mencetak 16 gol di semua kompetisi. 

Eto'o meninggalkan Inter pada 2011 dan membela sejumlah klub di Inggris dan Turki. Ia pun mengakhiri karier bersama Qatar SC. Saat ini Eto'o menggeluti dunia kepelatihan. 

12. Ivan Cordoba

Sama seperti Zanetti, Cordoba merupakan pemain yang loyal di Inter Milan. Bek asal Kolombia ini memperkuat Inter sejak tahun 2000 dan mengakhiri kariernya di tim yang sama pada 2012. 

Cordoba kini disibukkan dengan beragam kegiatan yang diselenggarakan Inter Milan di seluruh dunia. 

13. Diego Milito

Diego Milito bisa dibilang sebagai striker paling fenomenal di tim Inter saat itu. Tak hanya jadi top skor tim di 2009-2010, ia juga menjadi penentu di final melawan Bayern Munchen. 

Diego Milito meninggalkan Inter Milan pada 2014 untuk bergabung ke klub masa masa kecilnya, Racing Klub, dan pensiun di klub itu pada 2016.