Liga Indonesia

Temui Ketum PSSI, Asosiasi Pemain dan Pelatih Indonesia Sampaikan Hal Ini

Selasa, 10 Maret 2020 20:34 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Media PSSI
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menerima Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI). Copyright: © Media PSSI
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menerima Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI).

INDOSPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menerima Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI) di kantor PSSI di Jakarta, Selasa (10/03/20).

Mochamad Iriawan didampingi Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto; Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria; dan Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri.

Sementara itu, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia diwakili General Manager APPI, Ponaryo Astaman; Presiden APPI, Firman Utina; Sekjen APPI, Mohamad Hardika Aji; Head of Legal APPI, Jannes Silitonga; serta tiga anggota Komite Eksekutif APPI yakni Bima Sakti, Ruben Sanadi, dan Riyandi Ramadhana.

Pada kesempatan tersebut, Ponaryo menyampaikan aspirasinya soal pembentukan National Dispute Resolution Chamber (NDRC) atau badan penyelesaian sengketa nasional untuk mempermudah dan mempercepat pemain memperoleh keadilan saat tertimpa kasus di dunia sepak bola.

“Sekarang tantangannya, bagaimana keputusan NDRC dapat diimplementasikan di tingkat klub,” ucap Ponaryo, seperti dikutip dari rilis yang diterima redaksi berita olahraga INDOSPORT.

APPI juga menyoroti hal-hal terkait perlindungan pemain Indonesia, seperti masih adanya keterlambatan dan tunggakan gaji pemain, terutama di klub-klub Liga 2. Upaya pengampunan dua pemain yang terkena hukuman seumur hidup PSSI pun juga diangkat ke forum tersebut.

Mereka adalah eks pemain PSIS Semarang, Fadly Manna, yang terkait dengan gol bunuh diri di insiden sepak bola gajah 2014. Lalu ada pula mantan pemain PSMP Mojokerto, Krisna Adi, yang sengaja tidak mencetak gol saat mengeksekusi penalti di Liga 2 2018.

Meski demikian, saat mendengar permintaan tersebut, Mochamad Iriawan mengaku masih harus meninjau kasusnya sebelum mengambil keputusan.

“Saya harus cek dulu, bagaimana kondisi mereka saat melakukan perbuatan yang mencoreng wajah sepak bola kita itu. Apakah memang sengaja dan mendapatkan imbalan, atau berada dalam tekanan,” ucap pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut.

Setelah menerima perwakilan APPI, ketum PSSI menyambut Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI) yang diwakili Yeyen Tumena dan Bima Sakti.

Yeyen menjelaskan berbagai program APSSI untuk meningkatkan kualitas pelatih Indonesia, serta memediasi kasus-kasus yang menimpa para pelatih.

Ia pun berharap berbagai kursus yang digelar PSSI untuk para pelatih dapat memajukan dunia kepelatihan Tanah Air. Selain itu, ia juga berharap suatu hari nanti tidak akan ada lagi pelatih asing di Liga 2.