Bola Internasional

Jawaban Filosofis Pelatih Timnas Jerman Soal Wabah Virus Corona

Kamis, 19 Maret 2020 13:20 WIB
Penulis: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya | Editor: Yohanes Ishak
© Getty Images
Pelatih Timnas Jerman, Joachim Low, menyebut wabah virus corona sebagai cara bumi mempertahankan diri dari sifat tamak manusia Copyright: © Getty Images
Pelatih Timnas Jerman, Joachim Low, menyebut wabah virus corona sebagai cara bumi mempertahankan diri dari sifat tamak manusia

INDOSPORT.COM - Virus corona yang merebak di berbagai belahan dunia dewasa ini ditanggapi secara berbeda oleh pelatih Timnas Jerman, Joachim Low, sebagai bentuk bumi mempertahankan diri.

Melansir dari lama TVNZ, Low menganggap virus corona lahir dari sifat tamak manusia modern. Banyaknya bencana serta problema dewasa ini di bumi membuatnya berpikir bahwa apa yang terjadi merupakan ulah tangan manusia di dalamnya.

"Cara manusia dalam kehidupan tidak bisa dikalahkan. Kekuasaan, Keserakahan, mencari keuntungan telah menjadi catatan negatif manusia lainnya. Bencana di Australia, penyakit Ebola di Afrika. Dan sekarang kita memiliki sesuatu yang mempengaruhi seluruh umat manusia (Corona)," ujar Low.

Joachim Low pun berasumsi bahwa penyebaran virus corona ini menjadi cara tersendiri yang dilakukan bumi untuk mempertahankan eksistensinya dari ketamakan manusia yang hidup di dalamnya.

"Beberapa hari terakhir membuat saya sedikit bijaksana. Dunia ini tengah kelelahan. Saya merasa bumi sedang membela diri melawan orang-orang yang selalu berpikir bahwa dirinya dapat melakukan segalanya dan mengetahui segalanya," ucap pelatih Timnas Jerman tersebut.

Apa yang dikatakan Low sendiri mungkin terasa aneh bagi orang awam. Namun nyatanya berkat isolasi yang dilakukan manusia saat ini, alam menunjukkan kembali citranya yang bersih dan hijau seperti dokumentasi yang terlihat di dunia maya.

Untuk di Indonesia sendiri virus corona mulai membuat masyarakat mulai waspada. Pasalnya hingga artikel ini dimuat, 227 orang positif terkena virus asal Wuhan, China ini di mana 19 di antaranya meninggal.