INDOSPORT.COM - Sejumlah klub sepak bola top Eropa berpotensi merasakan kerugian hingga triliunan rupiah akibat pandemi virus Corona.
Virus corona atau COVID-19 memang telah menyebabkan beberapa kompetisi besar di negara-negara Eropa harus ditunda, seperti Liga Champions, Liga Europa, LaLiga Spanyol, Serie A Italia, dan lainnya.
Situasi ini pun menyebabkan semua jadwal tersebut harus disusun ulang. Bahkan, banyak yang mengkhawatirkan bahwa jika semua kompetisi tersebut tetap dilanjutkan, maka mereka akan melebihi jadwal semula, atau melebihi Juni 2020, yang mana hal ini akan berbenturan dengan jadwal bursa transfer dan terkait kontrak pemain.
Kondisi ini jelas memicu kerugian bagi klub-klub peserta. Tidak adanya pertandingan akan mengganggu pemasukan klub dari sektor tiket penonton, hak siar televisi, merchandise, dan lain-lain.
Dari berbagai potensi kerugian yang diterima, bahkan ada yang sampai menyentuh angka triliunan rupiah. Tentu saja kerugian ini datang bagi klub-klub raksasa dengan pengelolaan finansial yang sangat besar.
Lalu, siapa saja klub-klub yang berpotensi merugi paling parah akibat dampak pandemi corona ini? Berikut ulasannya.
1. Juventus
Wabah virus Corona tidak hanya membuat Serie A Italia dibatalkan, melainkan juga membuat Juventus mengalami kerugian besar dan cenderung fantastis.
Bianconeri kabarnya bisa saja kehilangan kekayaan berupa aset 110 juta euro (Rp1,7 triliun) akibat merebaknya virus corona. Dilansir Calciomercato, kerugian dengan nominal tinggi tersebut berdasarkan beberapa kriteria.
Kerugian 45 juta euro (Rp734 miliar) berdasarkan hak siar kanal TV premium mereka yang menyiarkan Serie A Italia dan Liga Champions. Karena virus Corona yang berujung pembatalan segala kompetisi di Eropa membuat mereka tak bisa menayangkan pertandingan apa pun.
Sementara itu, kehilangan 40 juta euro (Rp652 miliar) berasal dari kehilangan pihak sponsor, dan 20 juta euro (Rp326 miliar) sisanya dari penjualan tiket pertandingan yang tidak laku.
2. Barcelona
Sebagai salah satu klub terbesar dunia, kerugian yang didapat Barcelona akibat pandemi virus corona ini pun juga sangat masif.
Dilansir dari ESPN, Barcelona mengadakan rapat luar biasa pada Jumat (20/03/20) demi membahas krisis ekonomi karena ditundanya LaLiga Spanyol dan Liga Champions Eropa.
Selain ditundanya seluruh kompetisi, toko resmi Barcelona juga resmi ditutup karena peraturan dari pemerintah Spanyol demi memutus tali penyebaran virus corona.
Dalam rapat tersebut dikatakan kalau Barcelona bakal melakukan langkah mengejutkan yakni memotong gaji Lionel Messi dan kawan-kawan.
Seperti diketahui, Barcelona musim ini telah berbelanja pemain dengan nilai yang mahal. Tim asuhan Quique Setien juga masih memiliki utang sebesar 135 juta euro atau setara Rp2 triliun.
Pengeluaran Barcelona juga semakin bertambah banyak dengan tagihan gaji seluruh pemain yang mencapai total 507 juta euro per tahun atau setara Rp8 triliun.
3. Manchester United
Kerugian triliunan rupiah dipastikan akan dirasakan beberapa klub Liga Inggris akibat penundaan liga karena dampak virus corona.
Dilansir dari BBC, Manchester United bisa mengalami kerugian mencapai 112 juta pounds atau setara dengan Rp2,1 triliun. Itu pun hanya dari laga yang digelar tanpa penonton.
Jika liga terus terhenti sampai melewati pertengahan tahun sementara gaji pemain tetap harus dibayar, potensi kerugian Man United musim ini bisa terus membengkak.
Liga Inggris sendiri jadi salah satu liga yang mengalami kerugian terbesar dari penundaan ini, Total, Liga Inggris bisa merugi Rp13,8 triliun hanya dari kontrak televisi.
4. Real Madrid
Virus Corona memaksa sejumlah sektor bisnis Real Madrid harus lumpuh, termasuk toko merchandise dan tur stadion. Jika ditotal dengan hak siar dan lainnya, Real Madrid ditaksir bisa merugi sampai 150 juta euro atau setara Rp2,5 triliun.
Bagi klub sebesar Real Madrid, batal memainkan satu laga, maka klub akan merugi hingga 4 juta euro. Jika ada delapan pertandingan sisa musim ini, maka Los Blancos akan merugi sekitar 32 juta euro atau setara Rp539 miliar di pertengahan tahun ini dari laga yang tertunda.