Liga Indonesia

Kutukan Juru Kunci Pekan Ketiga di Era Liga 1, Peruntungan Persela Habis?

Minggu, 22 Maret 2020 04:02 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Prio Hari Kristanto
© Arif Rahman/INDOSPORT
Persela Lamongan sepertinya harus berjuang ekstra keras musim ini, mengingat adanya kutukan juru kunci pekan ketiga era Liga 1 yang kerap berujung tragis. Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Persela Lamongan sepertinya harus berjuang ekstra keras musim ini, mengingat adanya kutukan juru kunci pekan ketiga era Liga 1 yang kerap berujung tragis.

INDOSPORT. COM - Persela Lamongan sepertinya harus berjuang ekstra keras musim ini, mengingat adanya kutukan juru kunci pekan ketiga era Liga 1 yang kerap berujung tragis. 

Tiga pekan awal Liga 1 2020, memang berjalan begitu pahit untuk Persela Lamongan. Skuat asuhan Nilmaizar harus mendapati hasil tiga kekalahan beruntun.

Di laga pembuka kontra Persib Bandung, Persela Lamongan menyerah 0-3. Laga pekan ke-2 menjami PSIS Semarang, tim Laskar Joko Tingkir kembali menyerah, kali ini dengan skor 2-3.

Hasil laga pekan ke-3 juga tak berbeda. Bertandang ke markas Borneo FC, Persela Lamongan lagi-lagi menelan kekalahan 1-2.

Akibat rentetan hasil buruk tersebut, Persela Lamongan kini jadi satu-satunya tim peserta Liga 1 2020 yang belum meraih poin sama sekali. Persela Lamongan pun duduk di dasar klasemen, alias menyandang status juru kunci.

Menanggapi situasi yang ada, Persela Lamongan jelas harus berjuang ekstra keras. Minimal untuk menghindari bahaya jurang degradasi.

Namun, kerja keras Persela Lamongan dipastikan bakal bergumul dengan sebuah kutukan, yakni nasib para tim juru kunci pekan ketiga era Liga 1. Tim yang menyandang status ini, pada akhir musim kerap diterpa bencana besar.

Dimulai dari Liga 1 2017, pekan ketiga kompetisi menempatkan Persiba Balikpapan sebagai juru kunci. Persiba Balikpapan menempati dasar klasemen setelah menderita tiga kekalahan beruntun di tiga laga pembuka Liga 1 2017.

Persiba menyerah secara beruntun dari Persija Jakarta, Perseru Serui, dan Arema FC. Padahal dalam dua laga, tepatnya kontra Persija dan Arema, skuat Persiba bermain di rumah sendiri.

Start buruk ternyata terus berdampak kepada permainan Persiba sepanjang Liga 1 2017. Pada akhir musim, Persiba hanya duduk di peringkat 17 dan harus terdegradasi ke Liga 2 2018.

Berlanjut ke Liga 1 2018, pekan ketiga kompetisi menempatkan nama Mitra Kukar sebagai juru kunci. Mitra Kukar hanya mendulang satu poin, hasil sekali imbang dan dua kalah di tiga laga pembuka Liga 1 2018.

Perolehan poin Mitra Kukar sebenarnya sama persis dengan dua tim di atasnya, Arema FC dan Perseru Serui. Akan tetapi, Mitra Kukar kalah soal selisih gol, sehingga harus menempati dasar klasemen pekan ketiga.

Kondisi itu ternyata tak membaik hingga akhir musim. Mitra Kukar finis di urutan 17 dan  harus didegradasi ke Liga 2 2019.

Musim Liga 1 2019, posisi juru kunci pekan ketiga ditempati Persela Lamongan. Menelan dua kekalahan dan hanya sekali imbang dari tiga laga pembuka, Persela Lamongan terpuruk di dasar klasemen.

Artinya, Persela Lamongan musim lalu sejatinya sudah berhasil keluar dari kutukan juru kunci pekan ketiga era Liga 1. Persela Lamongan sendiri mengakhiri musim Liga 1 2019 di urutan 11 dengan koleksi 44 poin.

Namun, ada pepatah yang mengatakan, keberuntungan tak datang dua kali. Jika musim lalu Persela Lamongan hanya beruntung, bukan mustahil tahun ini kutukan tadi benar-benar datang menerpa.

Mengingat musim Liga 1 2020 perjalanannya masih panjang, ada pula peluang Persela Lamongan untuk kembali lolos dari kutukan. 

Toh, musim lalu saja Persela Lamongan baru meraih kemenangan perdana di laga pekan kedelapan, baru setelahnya bangkit dan tak terkena kutukan degradasi juru kunci pekan ketiga era Liga 1.

Patut kita nantikan bersama, apakah peruntungan Persela Lamongan untuk melawan kutukan tim juru kunci pekan ketiga era Liga 1 masih ada?