Bola Internasional

Madagaskar dan Timnas Asing Lain yang Diperkuat Pemain Berdarah Jawa

Kamis, 2 April 2020 18:36 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Pianeta Milan/JOE.ie/Pond5
Madagaskar dan Timnas Asing Lain yang Diperkuat Pemain Berdarah Jawa Copyright: © Pianeta Milan/JOE.ie/Pond5
Madagaskar dan Timnas Asing Lain yang Diperkuat Pemain Berdarah Jawa

INDOSPORT.COM - Selain Madagaskar, berikut Timnas negara asing lain dari berbagai benua yang juga diperkuat para pemain berdarah Jawa.

Indonesia dan Madagaskar sendiri memang memiliki hubungan sejarah yang cukup erat, bahkan kedua negara sempat saling bekerja sama pada zaman kekaisaran Sriwijaya. 

Bangsa Austronesia atau masyarakat kekaisaran Sriwijaya yang tiba di Madagaskar saat itu, melakukan kolonisasi sehingga bangsa Madagaskar asli saat ini memiliki warisan genetik dari 30 ibu berbeda dari bangsa Indonesia.

Kedekatan unsur Indonesia dalam sejarah Madagaskar, membuat berbagai unsur kebudayaan termasuk sepak bola di negara Afrika tersebut, sedikit banyak ada nuansa melayu atau Jawa. 

Melansir dari laman resmi federasi sepak bola Madagaskar, dalam gelaran Piala Afrika 2019 lalu terdapat beberapa pemain 'berdarah' Jawa yang memperkuat Timnas Madagaskar.

Di antaranya adalah Jean Dieu-Donne Randrianasolo dan Gervais Randrianarisoa, nama dua pemain tersebut sekilas biasa saja. Namun berdasarkan sejarah serta etimologi, keduanya merupakan pemain bernuansa Nusantara. 

Secara etimologi, Randrianasoloi atau Randriana atau Andriana menurut K. Adelaar merupakan gelar Malagasi yang berasal dari gelar bangsawan Jawa-Indonesia kuno bernama Rahadyan (Ra-hady-an).

Jika ditelusuri lebih jauh, ternyata tidak cuma Timnas Madagaskar yang diperkuat oleh pemain berdarah Jawa, namun ada beberapa negara asing lain mulai dari Eropa hingga Amerika yang juga bercita rasakan Nusantara.

Lantas negara mana sajakah itu, lebih lengkapnya berikut INDOSPORT merangkum serta mengulas deretan negara asing yang diperkuat pemain berdarah Jawa.

Belanda

Belanda memang dikenal punya sejarah cukup panjang bersama Indonesia, salah satunya tercipta dari masa penjajahan selama perang dunia pertama dan perang dunia kedua.

Pasca merdeka dari Belanda, banyak para warga asli maupun keturunan Indonesia yang memutuskan pulang ke negara asal mereka di Eropa. Sehingga, banyak dari skuat Timnas Belanda saat ini dihuni oleh pemain keturunan Tanah Air.

Meski Maluku dan Ambon menjadi daerah penyumbang pemain keturunan terbanyak, namun pulau Jawa juga pernah memunculkan pemainnya dalam skuat The Oranje.

Teranyar ada kapten Timnas Belanda U-17, Neraysho Kasanwirjo yang diketahui memiliki garis keturunan Jawa. Pemain Jong Ajax ini merupakan pemain kelahiran Belanda, namun memiliki darah Jawa-Suriname.

Suriname

Mungkin cerita orang Jawa yang banyak berada di Suriname sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, bahkan mulai warga Indonesia yang datang ke Suriname demi melihat warisan Jawa di sana.

Kebudayaan Jawa sendiri masuk ke Suriname sekitar akhir abad-19, melalui para imigran Jawa yang dipindahkan ke Suriname untuk dijadikan pekerja kontrak di perkebunan milik Belanda.

Dalam Timnas Suriname sendiri, memang jarang terdengar ada pemain bernuansa Jawa yang tampil mentereng, namun tetap ada beberapa pemain dan jajaran yang berdarah Jawa.

Di antaranya adalah Bruce Diporedjo, gelandang klub Walking Boyz Company yang diketahui punya darah Indonesia. Serta mantan pelatih Timnas Suriname, Andy Atmodimedjo.

Kaledonia Baru

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa salah satu negara Oseania ini punya sejarah kental dengan Indonesia, terutama masyarakat Jawa. Bahkan sampai saat ini, bahasa Jawa masih dipergunakan dalam keseharian Kaledonia Baru.

Awal mula kedatangan orang Jawa ke Kaledonia Baru serupa dengan cerita Suriname, yakni migrasi yang dilakukan negara penjajah untuk mengeksploitasi kekayaan alam Kaledonia Baru.

Tercatat pada 16 Februari 1896 silam, sebanyak 170 orang pekerja termasuk dari Jawa dikirim ke negara yang masih menjadi jajahan Prancis saat itu. Kemudian pada periode antara 1933 hingga 1939, sekitar lebih dari 7.800 pekerja asal Hindia Belanda kembali dikirim ke sana.

Dengan kentalnya budaya Indonesia dan Jawa, Timnas Kaledonia Baru pun sempat diperkuat oleh beberapa pemain yang memiliki darah Jawa, salah satunya adalah Mickael Partodikromo.

Gelandang berusia 24 tahun tersebut memiliki nama belakang khas orang Jawa, dan dengan bukti sejarah yang ada, tidak menutup kemungkinan jika kapten Timnas Kaledonia Baru U-20 ini memang merupakan pemain keturunan Indonesia.

1