Liga Inggris

Lantang, West Ham Kritik Keputusan PFA Soal Larangan Pemotongan Gaji Pemain

Sabtu, 4 April 2020 22:25 WIB
Penulis: Mohammad Khalid Syihabuddin | Editor: Indra Citra Sena
© Arfa Griffiths/West Ham United via Getty Images
Klub Liga Inggris, West Ham United, mengkritik keputusan PFA mengenai larangan pemotongan gaji para pemain di tengah pandemi virus corona. Copyright: © Arfa Griffiths/West Ham United via Getty Images
Klub Liga Inggris, West Ham United, mengkritik keputusan PFA mengenai larangan pemotongan gaji para pemain di tengah pandemi virus corona.

INDOSPORT.COM - Klub Liga Inggris, West Ham United, mengkritik keputusan PFA mengenai larangan pemotongan gaji para pemain di tengah pandemi virus corona.

Saat ini, banyak klub sepak bola Inggris yang harus menerapkan aturan pemotongan gaji para pemainnya selama liga ditangguhkan karena virus corona.

Hal ini dilakukan sebab masing-masing klub Liga Inggris merasa bahwa mereka mengalami krisis keuangan yang sangat drastis. Banyak klub-klub yang akhirnya mengambil keputusan memotong gaji para pemainnya.

Namun, PFA selaku asosiasi pemain sepak bola Inggris memberi tahu para pemain untuk tidak menerimanya karena hal ini merupakan hak mereka sebagai pesepak bola profesional.

Wakil Presiden West Ham United, Karren Brady, secara lantang mengkritik keputusan yang dikeluarkan oleh PFA dan menegaskan mengatakan bahwa pemotongan gaji para pemain sangat penting karena pihak bisa menjaga kondisi keuangannya selama pandemi virus corona terjadi.

“Tanpa diketahuinya tanggal untuk memulai kompetisi kembali, ini memiliki implikasi keuangan yang parah bagi pihak klub,” ujar Karren Brady seperti dilansir Mirror Football.

Brady juga menambahkan bahwa tudingan PFA kepada para pemilik klub kurang tepat. Ia mengatakan bahwa selama pandemi virus corona ini pendapatan hak siar juga digunakan untuk membayar gaji para pemain.

“Mengingat sebagian besar pendapatan siaran digunakan untuk membayar upah para pemain, tidak terpikirkan, tampaknya PFA tidak mengetahui hal ini,” tambahnya.

Inilah kali kedua Karren Brady membuat kontroversi di dunia sepak bola. Sebelumnya, ia sempat menyebutkan bahwa Liverpool tak selayaknya menjadi juara ketika Liga Inggris harus diakhiri sebelum waktunya.