Liga Inggris

Liverpool Pakai Bantuan Pemerintah Untuk Bayar Gaji Stafnya, Carragher Kecewa

Minggu, 5 April 2020 05:25 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Indra Citra Sena
© Sky Sports
Liverpool merumahkan atau memberikan cuti kepada sejumlah stafnya selama pandemi virus corona di Inggris. Keputusan itu Jamie Carragher kecewa. Copyright: © Sky Sports
Liverpool merumahkan atau memberikan cuti kepada sejumlah stafnya selama pandemi virus corona di Inggris. Keputusan itu Jamie Carragher kecewa.

INDOSPORT.COM - Liverpool merumahkan atau memberikan cuti kepada sejumlah stafnya selama pandemi virus corona di Inggris. Keputusan itu membuat legenda mereka, Jamie Carragher, kecewa.

Di tengah kompetisi Liga Inggris yang masih terus dihentikan akibat pandemi virus corona, Liverpool mengambil langkah penting untuk merumahkan atau memberikan cuti kepada beberapa stafnya selama kompetisi belum kembali bergulir.

Dalam keputusannya itu, Liverpool juga memastikan bahwa staf yang dirumahkan itu akan tetap mendapatkan 100 persen gajinya secara utuh.

"Liverpool FC telah memulangkan beberapa staf yang terkena dampak skorsing Liga Inggris. Klub telah mengkonfirmasi bahwa gaji mereka akan (tetap) dibayar 100 persen untuk memastikan tidak ada anggota yang merugi secara finansial,” tulis klub berjuluk The Reds itu dalam pengumuman lewat situs resminya.

Namun, keputusan Liverpool merumahkan stafnya itu mendapatkan kritik keras dari legenda mereka, Jamie Carragher. Dia kecewa dengan keputusan yang diambil klub karena artinya mereka memanfaatkan bantuan pemerintah untuk membayar gaji stafnya.

Sebab sebelumnya Pemerintah Inggris lewat Menteri Keuangan, Rishi Sunak, telah mengeluarkan kebijakan bahwa akan memberikan bantuan untuk membayar 80 persen gaji karyawan yang terpaksa dirumahkan oleh perusahaan akibat pandemi virus corona.

Artinya, Liverpool tak akan sepenuhnya membayar 100 persen gaji karyawan yang dirumahkan itu. Melainkan mereka hanya membayar 20 persen, sementara 80 persen sisanya berasal dari bantuan Pemerintah Inggris.

Hal itu kemudian yang membuat Jamie Carragher kecewa. Lewat pernyataannya di twitter pribadi, pria berusia 42 tahun itu merasa Liverpool seakan menghilangkan semua hal baik Jurgen Klopp hingga Jordan Henderson ketika pandemi virus corona mulai menyerang Inggris.

"Jurgen Klopp menunjukkan belas kasih untuk semua pada awal pandemi ini. Henderson juga sangat terlibat dalam urusan pemotongan gaji pemain Liga Inggris. Semua rasa hormat dan itikad baik itu seakan hilang begitu saja. Liverpool yang malang," tulis Carragher membalas pengumuman Liverpool.

Sama seperti Carragher, beberapa orang juga merespon penguman Liverpool tersebut dengan negatif. Mereka menilai seharusnya dengan semua keuntungan yang telah didapat pihak klub, Liverpool tak perlu lagi memanfaatkan bantuan Pemerintah untuk membayar gaji stafnya.