Liga Indonesia

3 Lulusan Terbaik Persita, dari Raja Assist hingga Hattrick Juara Liga 1

Rabu, 8 April 2020 05:49 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Rafif Rahedian
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Xando berusaha mengagalkan tendangan dari Rizky Pora. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Xando berusaha mengagalkan tendangan dari Rizky Pora.
Rizky Pora

Jika menyebut nama Rizky Pora, tentu saja kita teringat dengan akurasi umpannya yang berkelas, disertai tendangan bebas khas kaki kiri yang mematikan. Tidak heran apabila ia selalu menjadi raja assist bagi klubnya dalam beberapa musim terakhir.

Pada Liga 1 2018, pemain 30 tahun itu mencatatkan 10 assist atau terbanyak untuk pemain lokal. Sedangkan pada musim lalu, capaiannya meningkat menjadi 14 assist atau terbanyak di liga.

Rizky Pora mengawali karirnya bersama klub lokal di tanah kelahirannya, Ternate yakni Persambong Sula pada 2008-2010 lalu. Setelahnya, ia dipinang Persita Tangerang dan bermain selama tiga musim dalam 47 penampilan dan tiga gol.

Di Persita, pemain kelahiran 22 November 1989 itu awalnya berperan sebagai bek kiri, sebelum dikenal sebagai winger atau gelandang sayap. Ia turut membawa Persita promosi ke Indonesia Super League musim 2012.

Rizky Pora kemudian memutuskan pindah ke Barito Putera pada musim 2013. Sejak itu, ayah satu anak itu pun tidak berpindah klub lagi hingga saat ini dan telah memainkan 126 laga dengan catatan 22 gol.

Rizky Pora juga kerap menjadi langganan Timnas Indonesia. Ia pernah membawa skuat Garuda menjadi runner up Piala AFF 2016 dan memperoleh penghargaan individu seperti pemain terbaik versi APPI pada bulan Maret-Juni musim 2018 hingga Best XI Piala AFF 2016.

Oktafianus Fernando

© Fitra Herdian/INDOSPORT
Selebrasi pemain Persebaya, Oktafianus Fernando usai mencetak gol menit ke-3 ke gawang Persija Jakarta. Copyright: Fitra Herdian/INDOSPORTSelebrasi pemain Persebaya, Oktafianus Fernando usai mencetak gol menit ke-3 ke gawang Persija Jakarta.

Nama yang satu ini mungkin saja dikenal sebagai pemain andalan Persebaya Surabaya. Namun, siapa sangka Ovan (sapaan akrab Oktafianus) pernah meniti kariernya bersama Persita.

Pemain 27 tahun itu awalnya menimba ilmu sepak bola di Indonesia Muda, salah satu klub internal Persebaya. Dia juga beberapa kali masuk skuat junior Persebaya, namun kemudian memutuskan bergabung dengan Persita sampai 2016 lalu.

Demi membela Persita dan membangun karier sepak bolanya, Ovan bahkan sampai rela drop out pada semester ketiga dari kampusnya, Universitas Surabaya. Padahal nilainya di dua semester awal bisa dibilang cukup baik di Fakultas Hukum.

Selepas dari Persita, Ovan kemudian bergabung dengan klub masa kecilnya, Persebaya pada 2017 lalu. Di tahun yang sama, ia lantas membawa Bajul Ijo juara Liga 2 dan promosi ke Liga 1 2018.

Kontribusi Ovan selama Liga 2 2017 bersama Persebaya juga lumayan. Dia mampu menyumbang lima gol dan empat assist dalam 17 penampilan dan diganjar dengan perpanjangan kontrak.

Pada musim 2019, Ovan membawa Persebaya finish di posisi kedua klasemen akhir dan juga menjadi runner-up Piala Presiden. Lalu di awal 2020, Bajul Ijo diantarkan meraih gelar Piala Gubernur Jatim usai mengalahkan Persija dengan skor 4-1 di final, dimana ia turut menyumbangkan satu gol.

Ilham Jaya Kusuma

© INDOSPORT/INTERNET
Caption Copyright: INDOSPORT/INTERNETIlham Jaya Kusuma pernah meraih gelar topskor dan pemain terbaik Liga Bank Mandiri 2002, top skor Liga Indonesia 2004 dan top skor Piala Tiger (saat ini Piala AFF) 2004.

Ilham Jaya Kusuma pernah meraih gelar topskor dan pemain terbaik Liga Bank Mandiri 2002, top skor Liga Indonesia 2004 dan top skor Piala Tiger (saat ini Piala AFF) 2004.

Sayangnya, selama membela beberapa klub di masa jayanya, Ilham tak sekalipun mencicipi gelar juara. Namun, kontribusinya tentu tak bisa dikesampingkan begitu saja. Ia pun layak disebut penyerang legendaris Persita maupun Timnas Indonesia.