Liga Inggris

Kisah Pilu Masa Kecil Dorong Sadio Mane Bangun Rumah Sakit di Senegal

Kamis, 9 April 2020 15:24 WIB
Penulis: Yosef Bayu Anangga | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Robbie Jay Barratt/GettyImages
Meski kini telah sukses menjadi bintang besar bersama Liverpool, Mane tak pernah melupakan kampung halamannya di Senegal. Copyright: © Robbie Jay Barratt/GettyImages
Meski kini telah sukses menjadi bintang besar bersama Liverpool, Mane tak pernah melupakan kampung halamannya di Senegal.

INDOSPORT.COM – Sadio Mane memang dikenal sebagai salah satu pesepak bola berhati mulia. Meski kini telah sukses menjadi bintang besar bersama Liverpool, Mane tak pernah melupakan kampung halamannya di Senegal.

Setelah menyumbangkan sejumlah dana untuk membantu peperangan pandemi corona di negaranya, kini Mane diketahui mendanai pembangunan rumah sakit di Senegal. Aksi itu dilakukan Mane demi membantu orang-orang di negaranya memiliki kehidupan yang lebih baik

Namun, dilansir The Guardian, pemain 27 tahun itu memiliki alasan khusus memilih untuk membangun rumah sakit. Alasan khusus itu rupanya terkait kisah pilu yang dialaminya ketika kecil.

Diketahui, Mane harus kehilangan sang ayah yang meninggal dunia ketika ia baru berumur 7 tahun. Tragisnya, sang ayah meninggal setelah sakit berbulan-bulan tapi tak menerima pertolongan yang layak karena minimnya fasilitas kesehatan di daerah mereka.

“Dia sudah sakit berminggu-minggu. Kami memberinya obat tradisional dan itu cukup untuk membuat ayah saya tenang selama 3 sampai 4 bulan. “

“Namun kemudian penyakitnya kembali dan kali ini obat itu tidak bekerja. Karena tidak ada rumah sakit di Bambali, mereka harus membawanya ke desa sebelah agar mereka bisa menyelamatkan nyawanya. Tapi sayangnya itu tidak terjadi.”

Ia pun mengenang besarnya rasa bangga sang ayah terhadap dirinya dan mengakui kepergian sang ayah memiliki dampak yang sangat besar terhadap dirinya dan keluarganya. “Saya berkata kepada diri saya sendiri,’Sekarang saya harus berusaha sebaik mungkin untuk menolong ibu saya.’ Itu hal yang sulit sekali dilakukan ketika Anda masih sangat muda.”

Namun, rupanya kisah pilu keluarga Mane terkait dengan tidak adanya rumah sakit di daerah mereka bukan hanya itu. Sebelum sang ayah meninggal, Mane ingat bahwa salah satu adiknya dilahirkan di rumah mereka sendiri karena tak ada rumah sakit.

Alasan-alasan itulah yang kemudian mendorong Mane memprakarsai pendirian rumah sakit di daerah asalnya. “Itu benar-benar situasi yang sangat menyedihkan bagi semua orang. Saya ingin mendirikan rumah sakit untuk memberi harapan kepada orang-orang,” tutupnya.