INDOSPORT.COM - Bek Sevilla, Diego Carlos, rupanya memiliki lima fakta tak terduga selama kariernya. Pemain asal Brasil ini tengah menjadi incaran Liverpool.
Dalam beberapa bulan terakhir, Liverpool santer dirumorkan ingin memboyong Diego Carlos dari Sevilla di bursa transfer musim panas 2020.
Ketertarikan yang cukup beralasan lantaran Carlos digadang-gadang bakal menjadi rekan tandem yang ideal bagi bek terbaik mereka, Virgil Van Dijk, di lini belakang Liverpool.
Carlos sendiri saat ini memiliki klausul pelepasan sebesar 61 juta pound (sekitar Rp1,17 triliun). Angka ini cukup setara dengan bek Liverpool Virgil van Dijk yang dihargai 75 juta pound.
Carlos tercatat sudah tampil dalam 31 pertandingan bersama Sevilla di semua kompetisi. Bahkan ia mampu mencetak dua gol.
Namun untuk mendaratkan Carlos ke Anfield, Liverpool harus bertarung dengan dua klub raksasa di LaLiga Spanyol. Selain Liverpool, dia juga menjadi incaran Atletico Madrid dan Real Madrid.
Terlepas dari betapa menariknya Carlos di mata Liverpool, pemain berkebangsaan Brasil itu memiliki sekelumit cerita yang mungkin bakal membuat The Reds kembali menimbang rencana transfer mereka.
Berikut ini redaksi berita olahraga INDOSPORT merangkum lima fakta tentang Diego Carlos, seorang bek tangguh namun tak luput dari kesalahan konyol di atas lapangan.
Seorang Bek yang Mumpuni
Diego Carlos dianggap sebagian besar orang di Sevilla sebagai bek yang cukup mengesankan. Hal ini bisa dilihat berdasarkan statistik yang dirangkum situs Who Scored.
Carlos yang berpostur 1,85 meter itu cukup andal dalam duel udara, dengan tingkat kemenangan 58 persen musim ini. Dia bahkan bisa memenangkan duel udara 79 persen melawan pemain yang lebih tinggi, seperti Harry Maguire dan Joe Gomez.
Dengan fisikknya yang jangkung itu, dia bisa memenangkan perebutan bola seara efektif. Selain itu dia bisa menghadang lawan, serta mampu bertahan kala tim lawan membangun serangan balik. Uniknya, sundulannya sangat berguna saat menangani umpan-umpan panjang.
Jago Mengolah Bola
Tidak cuma dikenal sebagai bek tangguh secara fisik, Carlos juga mahir memainkan bola di areanya. Pemain berusia 27 tahun itu mencatat tingkat keberhasilan operan sebesar 82 persen.
Pelatih Sevilla, Julen Lopetegui, bahkan sangat yakin bahwa Carlos memiliki keterampilan teknis. Berkat kemampuannya inilah, Carlos mencatat jumlah umpan terbanyak ketiga di antara rekan satu timnya musim ini.
Carlos memiliki kesamaan dengan Virgil van Dijk dalam hal umpan bola panjang. Keduanya dikenal mampu memberi umpan panjang menuju pemain penyerang, serta mampu membantu lini depan dalam memulai serangan.
Lawan Terberatnya: Edinson Cavani dan Luis Suarez
Carlos baru-baru ini ditannya siapa pemain yang dianggap sebagai lawan terberatnya. Dia pun menyebut dua pemain asal Uruguay, yakni Edinson Cavani (Paris Saint-Germain) dan Luis Suarez (Barcelona).
“Cavani dia sangat kuat, dia menyerang dari mana saja dan hampir tak bisa dihentikan, dia sering bertahan, dia selalu kembali untuk membantu rekan setimnya, meskipun sudah uzur,” kata Carlos dilansir dari International Business Times.
“(Selain itu) Suarez. Dia sangat cerdas, sangat ahli. Dia tahu bagaimana memposisikan diri ketika menerima bola dan para pemain bertahan harus berhati-hati,” cetusnya.
Carlos Kerap Membuat Kesalahan Konyol
Sayangnya, pemain berusia 27 tahun itu memiliki satu kekurangan, yakni cenderung suka membuat pelanggaran konyol. Di antara semua bek tengah, dia menempati peringkat ke-35 dari pelanggaran yang sering dibuat di LaLiga.
Jumlah pelanggaran yang dibuat Carlos bahkan lebih banyak dibandingkan di Liga Inggris, termasuk pemain Arsenal David Luiz dan lebih banyak dari pemain Liverpool lainnya. Bahkan Virgil Van Dijk hanya mencatat 10, dan Gomez mencatat sembilan.
Carlos kerap melakukan pelanggaran saat hendak menerjang bola di area penalti timnya sendiri. Meski dia juga kerap membawa bola, namun sulit ditebak apa yang akan dilakukan Carlos saat berhadapan dengan lawan.
Pernah Diusir Wasit
Dalam sebuah insiden yang terjadi pada 2018, Carlos yang masih membela Nantes diusir oleh wasit asal Prancis, Tony Chapron, selama pertandingan Ligue 1 melawan Paris Saint-Germain. Dia juga diuris oleh pejabat pertandingan tanpa alasan yang jelas.
Namun, kartu merah yang didapat Carlos dianulir oleh Asosiasi Sepak Bola Prancis (LFP) sehingga Diego Carlos pun bisa bermain membela Nantes lagi.