Liga Italia

2 Formasi yang Bisa Diterapkan Inter Milan Demi Hindari 'Bentrokan' Sensi dan Eriksen

Minggu, 12 April 2020 18:36 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© MB-Media/GettyImages
Inter Milan bisa mencoba menggunakan salah satu dari dua skema formasi ini agar tetap bisa memainkan Stefano Sensi dan Christian Eriksen bersamaan. Copyright: © MB-Media/GettyImages
Inter Milan bisa mencoba menggunakan salah satu dari dua skema formasi ini agar tetap bisa memainkan Stefano Sensi dan Christian Eriksen bersamaan.

INDOSPORT.COM - Raksasa sepak bola Serie A Liga Italia, Inter Milan, bisa mencoba menggunakan salah satu dari dua skema formasi ini agar tetap bisa memainkan Stefano Sensi dan Christian Eriksen tanpa membuat keduanya 'bentrok'.

Inter Milan memiliki pelatih yang bernama Antonio Conte dan Conte menerapkan formasi 3-5-2. Dengan skema tersebut, lini tengah mereka otomatis tidak menggunakan sistem trequartista atau playmaker (gelandang serang).

Pasalnya, playmaker mengharuskan suatu klub untuk menempatkan peran tersebut di belakang striker dan juga di depan gelandang lain. Contohnya adalah pada formasi 4-3-1-2. Posisi trequartista menempati nomor satu di belakang dua striker.

Hal inilah yang menjadi bahan pemikiran banyak pihak sejak lama. Karena, Inter mendatangkan playmaker Tottenham Hotspur yang bernama Christian Eriksen. Dengan skema 3-5-2, gelandang serang asal Denmark itu, secara peran, tidak cocok bermain di Inter Milan.

Inilah alasan kenapa Eriksen jarang dimainkan meski sudah berhasil didatangkan ke Giuseppe Meazza. Pasalnya, Antonio Conte diyakini masih bingung mencarikan celah yang pas untuk bintang asal Denmark itu. Karena, playmaker harus ditempatkan di depan gelandang lain dan di belakang striker.

Ditambah lagi, klub yang berjuluk Nerazzurri itu juga memiliki pemain pinjaman dari Sassuolo yang bernama Stefano Sensi. Naturalnya, Sensi adalah gelandang tengah jika berdasarkan data dari Transfermarkt. Sehingga, ia tidak cocok untuk dimainkan di posisi sayap atau semi-sayap.

Masalahnya di sini. Jika Conte memaksakan keduanya untuk bermain di waktu yang bersamaan dalam formasi 3-5-2, mereka mustahil bisa tampil dengan kemampuan penuh. Karena, otomatis harus ada satu pihak, entah Eriksen atau Sensi, yang bakal ditempatkan di posisi semi-sayap.

Lebih jelasnya, jika lini tengah itu memiliki nomor 1-5, maka Eriksen dan Sensi sama-sama cocok ditempatkan di posisi nomor 3 (tengah). Tentu, jika keduanya bermain bersamaan, hal itu tidak mungkin diterapkan dalam formasi 3-5-2. Sehingga, Conte wajib mengubah formasinya.

Melansir dari laman portal berita olahraga Sempre Inter, ada dua skema yang bisa diterapkan, yaitu 4-3-1-2 ala AC Milan saat dilatih Carlo Ancelotti, atau 3-4-2-1.

Dengan 4-3-1-2, maka Eriksen bisa ditempatkan di posisi nomor satu dan Sensi ditempatkan di gelandang tengah, tepat di belakang eks Tottenham Hotspur tersebut. Namun, skema ini sangat berisiko. Pasalnya, Conte dipaksa untuk menggunakan empat bek, yang mana hal ini bakal mengubah taktiknya secara keseluruhan.

Jika menggunakan 3-4-2-1, Sempre Inter melihat bahwa Eriksen dan Sensi bisa ditempatkan di posisi dua di belakang striker tunggal. Skema ini memang membuat Conte tetap bisa menggunakan taktik 3 gelandang. Namun, Sensi sendiri sebenarnya kurang cocok jika ditempatkan di posisi tersebut. Sebab, posisi naturalnya bukan playmaker.

Sebenarnya, ada satu formasi lagi yang bisa dipakai meskipun tetap tidak akan maksimal, yaitu 3-5-2 seperti biasa. Eriksen dan Sensi menempati posisi nomor dua dan empat di lini tengah. Untuk posisi tiga bakal ditempati oleh Marcelo Brozovic. Namun, sekali lagi, Eriksen bakal kurang maksimal lantaran tidak ada playmaker di skema 3-5-2.

Itulah beberapa formasi yang bisa diambil Antonio Conte untuk menghindarkan 'bentrokan' posisi antara Christian Eriksen dan Stefano Sensi di lini tengah. Meski hal ini membuat keduanya tidak maksimal, setidaknya bisa dicoba terlebih dahulu demi mengembalikan kejayaan rival sepak bola AC Milan itu di Serie A Liga Italia.