Bola Internasional

Santap Barbeku di Tengah Corona, Pemain Belgia Kena Hukuman

Selasa, 14 April 2020 13:07 WIB
Penulis: Mohammad Khalid Syihabuddin | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Jeroen Meuwsen/Soccrates/Getty Images
Gelar barbeku, pemain Standard Liege, Obbi Oulare, didatangi polisi karena diduga mengumpulkan kerumunan. Copyright: © Jeroen Meuwsen/Soccrates/Getty Images
Gelar barbeku, pemain Standard Liege, Obbi Oulare, didatangi polisi karena diduga mengumpulkan kerumunan.

INDOSPORT.COM - Pesepak bola Belgia, Obbi Oulare, mendapatkan hukuman oleh pihak kepolisian setempat karena mengadakan acara barbeku di tengah pandemi virus corona.

Akibat pandemi corona yang semakin masif penyebarannya, banyak klub sepak bola meliburkan para pemainnya karena kompetisi harus ditangguhkan.

Namun kompetisi Liga Belgia saat ini sudah memutuskan mengakhiri kompetisi sepak bola akhir bulan lalu. Dengan keputusan ini, Club Burgge dinobatkan sebagai juara karena berada di puncak klasemen.

Sejalan dengan arahan pemerintah Belgia, masyarakat dilarang untuk keluar rumah dan melakukan aktivitas yang berpotensi mengumpulkan massa.

Karena hal tersebut, salah satu pemain Standart Liege, Obbi Oulare, harus menerima sanksi dari pihak kepolisian karena tindakannya yang melanggar anjuran pemerintah.

Obbi bersama rekan-rekannya harus menerima denda sebesar 250 euro atau sekitar Rp4,2 juta akibat mengadakan acara barbeku dan melibatkan banyak orang.

Melihat kejadian tersebut, mantan pemain timnas Belgia U-21 ini memberikan klarifikasi kepada surat kabar Het Nieuwsblad bahwa tindakan kepolisian terlalu berlebihan.

“Kami tidak mengadakan pesta, tetapi tampaknya para tetangga memanggil polisi. Saya pikir kami tidak melakukan kesalahan. Saya mengerti polisi melakukan pekerjaan mereka tetapi mereka tidak boleh berlebihan,” kata Obbi.

Sebelum bergabung dengan Standard Liege, Obbi Oulare pernah membela klub Liga Inggris yakni Watford pada tahun 2015 silam. Sebelumnya, ia juga memperkuat klub yang musim ini juara Liga Belgia yakni Club Burgge pada tahun 2013.

Sama seperti negara-negara di Eropa, Belgia juga merupakan negara yang paling banyak terjangkit corona dengan angka kematian hampir empat ribu orang. Maka dari itu, pemerintah setempat menerapkan sistem lockdown kepada warganya.