Liga Indonesia

Gajinya Dipotong Manajemen, Pemain Asing PSIS Bisa Pahami Situasi

Jumat, 17 April 2020 14:43 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Pemain PSIS Semarang, Jonathan Cantillana membawa bola dan dikepung pemain Sriwijaya FC. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Pemain PSIS Semarang, Jonathan Cantillana membawa bola dan dikepung pemain Sriwijaya FC.

INDOSPORT.COM – Salah satu pemain asing PSIS Semarang, Jonathan Cantillana mampu memahami situasi yang menyebabkan gajinya dipotong oleh manajemen klub akibat pandemi virus Corona.

Menurut Aggy Eka Ressy selaku agen Jonathan Cantillana di Indonesia, pemainnya ini bisa menerima keputusan dari manajemen Laskar Mahesa Jenar karena memahami situasi bahwa klub yang ia bela tidak dapat pemasukan di tengah wabah Corona.

“Kalau Jonathan sendiri bisa menerima karena dia memahami situasi yang ada soal gaji,” tutur Aggy kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Jumat (17/04/20).

Gaji 25 persen yang dibayarkan oleh PSIS sebenarnya juga mengacu dengan keputusan PSSI yang menyebutkan bahwa klub-klub Liga 1 maupun Liga 2 harus membayarkan gaji maksimal 25 persen selama kompetisi dihentikan.

Aggy mengaku pemain yang ia bawa tersebut cukup kooperatif dan menghormati keputusan manajemen PSIS.

Selain itu, dia juga menuturkan bahwa pemain berpaspor Palestina ini juga nampaknya akan mengikuti imbauan dari manajemen Laskar Mahesa Jenar untuk tetap di Semarang selama masa pandemi.

“Jonathan nampaknya tetap berada di Semarang, belum ada rencana dia mau pulang,” ungkap Aggy.

Selama berada di Kota Semarang, Jonathan dan istrinya tinggal di salah satu apartemen yang terletak di pusat Kota Lumpia. Tak hanya Jonathan, dua pemain asing PSIS seperti Bruno Silva dan Wallace Costa juga tetap berada di Semarang karena berisiko tinggi apabila memaksakan pulang ke negaranya.