Liga Indonesia

COO MU Bongkar Kekurangan Sepak Bola di Indonesia

Minggu, 19 April 2020 21:42 WIB
Penulis: Alfia Nurul Fadilla | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Ian Setiawan/Indosport.com
Annisa Zhafarina Qosasih (kiri), anak dari pemilik Madura United yaitu Achsanul Qosasih mengungkapkan ada beberapa hal yang harus diperbaiki di sepak bola Indonesia. Copyright: © Ian Setiawan/Indosport.com
Annisa Zhafarina Qosasih (kiri), anak dari pemilik Madura United yaitu Achsanul Qosasih mengungkapkan ada beberapa hal yang harus diperbaiki di sepak bola Indonesia.

INDOSPORT.COM - Ratu Tisha Destria, resmi  mengundurkan diri sebagai Sekjen PSSI pada 13 April 2019 lalu. Beberapa nama pun muncul untuk gantikan perempuan 34 tahun ini.

Salah satunya adalah Annisa Zhafarina Qosasih, anak dari pemilik Madura United yaitu Achsanul Qosasih. Banyak fans yang menyebut Annisa cocok gantikan Tisha di kursi Sekjen.

Annisa Zhafarina memang terbilang baru di dunia sepak bola, namun dirinya pernah menjalani pendidikan sebagai peserta UEFA Certificate in Football Management (UEFA CFM), yang berlangsung di Swiss dengan waktu 9 bulan yang dimulai pada 31 Agustus 2019 lalu.

Pernah berlajar langsung bersama para ahli, Annisa pun menyebut apa saja yang kurang dari sepak bola Indonesia kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT.

“Aku ngomongin dari sisi klub ya. Pertama sih aku belajar dari temen sekals aku disana yang kerja buat klub-klub Eropa kaya AS Roma, Shakhtar Donetsk; manajemen dari klub-klubnya tuh beda banget sama manajemen klub Indonesia, mereka memperlakukan Manajemen klub seperti korporat,” kata Annisa sata berbagi cerita kepada INDOSPORT, Jumat (17/04/20).

“Semua terdata rapi dan ada pertanggungjawabannya, dan jauh professional lah intinya. Karena semua klub melakukan hal ini, jadi liga nya sendiri jauh lebih professional. Aku melihat juga UEFA sangat terlibat dengan klub-klubnya.”

“Yang perlu dirubah di Indonesia sebenernya adalah level professionalismenya. Disana yang kerja di sepak bola, adalah orang yang ahli sepak bola. Sehingga industrinya benar-benartertata dan rapi.”

“Pada akhirnya, industrinya juga di respect dan di sukai oleh rakyatnya," tutup Annisa.