Liga Indonesia

Eks Kapten Arema I Putu Gede Bicara Soal Bangkitnya Sepak Bola Bali

Jumat, 24 April 2020 16:35 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Lanjar Wiratri
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Meski tak lahir dan hidup di Bali, I Putu Gede Swi Santoso tetap memperhatikan perkembangan sepak bola Pulau Bali. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Meski tak lahir dan hidup di Bali, I Putu Gede Swi Santoso tetap memperhatikan perkembangan sepak bola Pulau Bali.

INDOSPORT.COM - Meski tak lahir dan hidup di Bali, I Putu Gede Swi Santoso tetap memperhatikan perkembangan sepak bola Pulau Bali. Sebagai pria yang memiliki darah Bali, mantan kapten Arema FC ini senang dengan bangkitnya sepak bola Pulau Dewata.

I Putu Gede merupakan pria kelahiran Surabaya. I Putu Gede lahir dari orang tua asli Bali yang merantau. Selama berkarir sebagai pemain, I Putu Gede lebih banyak membela tim Jawa Timur.

I Putu Gede pernah membawa Arema juara Divisi Satu 2004. Selain berseragam Arema, I Putu Gede pernah berseragam Deltras Sidoarjo, Persita Tangerang, Persebaya Surabaya, Persekabpas Pasuruan dan Persipro Probolinggo.

Jersey Timnas Indonesia pun pernah dikenakannya. I Putu Gede merupakan salah satu kekuatan lini tengah ketika Piala Tiger 2002 hingga kualifikasi Piala Asia 2004.

Setelah pensiun sebagai pemain pada 2012 lalu, I Putu Gede lanjut sebagai pelatih. Dia pernah menjadi asisten dan pelatih kepala di Persipro, PSBK Blitar, Persis Solo, Persibo Bojonegoro, Perseru Serui, Babel United dan kini di Putra Sinar Giri (PSG) Gresik.

Begitu banyak klub disinggahi. Namun, tak satu pun yang berasal dari Bali. Justru dia pernah jadi lawan ketika memperkuat Deltras hingga Arema. Dia pernah bertemu Perseden Denpasar dan Persegi Gianyar di kasta tertinggi.

Meski begitu, sebagai pria yang memiliki darah Bali, I Putu Gede tetap memperhatikan sepak bola Pulau Dewata. Dia termasuk sosok yang gembira melihat Bali United memberi gairah baru.

"Sekarang sudah pesat ya. Ada Bali United. Saya lihat talentanya sekarang banyak. Bermunculan anak-anak dari Elite Pro Academy, bagus-bagus. Keberadaan Bali United menjadi satu motivasi atau saran berprestasi bagi anak muda ini," ucap I Putu Gede, Rabu (22/04/20).

Kehadiran Bali United di Liga 1 jadi penyelamat. Sekarang, untuk bisa berprestasi tak melulu harus merantau. Sementara pada era 80-2000an, merantau jadi salah satu pilihan, selain membela Gelora Dewata, Perseden Denpasar, Persekaba Badung maupun Persegi Gianyar.

Ada I Gusti Putu Yasa, I Made Pasek Wijaya, I Komang Putra hingga I Gede Sukadana yang tembus Timnas setelah merantau. Kini dari Bali, ada I Made Andhika Wijaya yang sempat masuk Timnas, tanpa merantau.

"Orang tua menyusuh anak main bola, tentu dilihat dari figur pemain bola dari Bali. Setelah lihat sukses di luar, akhirnya ada contoh untuk kesana. Sekarang ada Bali United, dorongan semakin besar," tutur I Putu Gede.

Saat ini, I Putu Gede menekuni profesi sebagai pelatih. Jika semasa bermain belum sempat membela klub asal Bali, tak menutup kemungkinan suatu saat peluang datang sebagai pelatih.