Liga Indonesia

Cerita Rahmad Darmawan yang 3 Kali Rasakan Kompetisi Berhenti

Sabtu, 25 April 2020 16:28 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© maduraunitedfc.com
Pelatih klub Liga 1 Madura United, Rahmad Darmawan sepanjang kariernya di sepak bola Indonesia sudah 3 kali merasakan kompetisi berhenti. Copyright: © maduraunitedfc.com
Pelatih klub Liga 1 Madura United, Rahmad Darmawan sepanjang kariernya di sepak bola Indonesia sudah 3 kali merasakan kompetisi berhenti.

INDOSPORT.COM - Pelatih klub Liga 1 Madura United, Rahmad Darmawan sepanjang kariernya di sepak bola Indonesia sudah 3 kali merasakan kompetisi berhenti.

Roda kompetisi sepak bola Indonesia tengah berhenti sesaat. Hal ini dikarenakan situasi pandemi Covid-19 atau virus corona.

Penghentian liga di Indonesia sejatinya bukan yang pertama. Setidaknya kompetisi sepak bola Indonesia juga sempat tertunda atau dihentikan beberapa waktu lalu.

Setidaknya sudah tiga kali bila merunut kebelakang. Yakni pertama pada tahun 1998 kompetisi sepak bola Indonesia dihentikan karena krisis moneter. Dilanjutkan pada 2015 roda kompetisi Indonesia dihentikan karena Indonesia tengah dihukum FIFA.

Dan saat ini roda kompetisi berhenti karena situasi pandemi virus corona. Dari deretan kasus dihentikan liga, ada perbedaan yang mencolok.

Seperti diutarakan oleh Rahmad Darmawan yang merasakan dari tiga dihentikan kompetisi di ini. Seperti diketahui, pada tahun 1998,  Rahmad Darmawan masih aktif sebagai pesepakbola.

"Tahun 1998 berhenti sebentar. Dan kami tahu saat itu sepak bola akan kembali lanjut," buka Rahmad Darmawan kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT.

"Tahun 2015 saya sudah jadi pelatih dan kebetulan saya pindah ke klub Malaysia," jelas ia.

Dari deretan kasus dihentikan liga ini, pria yang kerap disapa Coach RD ini menilai penghentian liga saat ini yang paling berat. Sebab ia tidak tahu apakah kompetisi saat ini bisa lanjut atau tidak.

"Tahun 2020 kali berhenti, dan belum tahu apakan bisa lanjut atau tidak. Jadi saya rasa penghentian liga saat ini yang paling berat," tegas ia.

Memang kelanjutan nasib Liga 1 dan Liga 2 saat ini masih belum menentu. PSSI selaku induk federasi sudah membuat surat keputusan bahwa kompetisi saat ini dihentikan dengan status force majeure.

"PSSI menetapkan bahwa bulan Maret, April, Mei, dan Juni 2020 adalah Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana terkait penyebaran Covid-19 di Indonesia, maka status ini disebut keadaan kahar (Force Majeure)," bunyi putusan surat tersebut.

"Menunda gelaran kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sampai dengan tanggal 29 Mei 2020. Jika perubahan status darurat tidak diperpanjang oleh pemerintah, maka PSSI menginstruksikan PT. Liga Indonesia Baru untuk melanjutkan kompetisi terhitung tanggal 1 Juli 2020."

"Apabila pemerintah memperpanjang status darurat dan PSSI menilai situasi belum cukup ideal untuk dilanjutkan, maka kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akan dihentikan," tutupnya.

Perlu diketahui, PSSI sendiri pernah menyatakan tidak memutus kemungkinan untuk menghentikan Liga 1 2020 secara total, apabila pandemi virus corona di Indonesia terus meningkat.