Liga Italia

Formasi Nekat Antonio Conte Demi Optimalkan Christian Eriksen

Sabtu, 25 April 2020 15:22 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© MB-Media/GettyImages
Pelatih klub Serie A Inter Milan, Antonio Conte, dikabarkan bisa menggunakan formasi nekat ini hanya untuk mengoptimalkan potensi Christian Eriksen. Copyright: © MB-Media/GettyImages
Pelatih klub Serie A Inter Milan, Antonio Conte, dikabarkan bisa menggunakan formasi nekat ini hanya untuk mengoptimalkan potensi Christian Eriksen.

INDOSPORT.COM - Pelatih klub Serie A Italia Inter Milan, Antonio Conte, dikabarkan bisa menggunakan formasi nekat ini hanya untuk mengoptimalkan potensi gelandang serang miliknya yang bernama Christian Eriksen.

Sejak didatangkan dari Tottenham Hotspur ke Inter Milan pada bursa transfer musim dingin 2020 yang lalu, Christian Eriksen langsung menghadapi masalah besar dalam kariernya. Problem itu adalah posisi natural dirinya yang tidak ada dalam formasi Inter.

Inter atau Nerazzurri menggunakan skema 3-5-2 kesukaan sang pelatih, Antonio Conte. Sedangkan Eriksen memiliki peran natural sebagai playmaker atau gelandang serang. Di sisi lain, formasi 3-5-2 tidak memungkinkan adanya gelandang serang dalam tim tersebut.

Itulah alasan kenapa Eriksen tidak kunjung mendapatkan jatah main yang konsisten sejak merapat ke Giuseppe Meazza. Hal ini dikarenakan ia tidak mendapatkan posisi terbaiknya dalam skema 3-5-2. Karena situasi ini, performa sang pemain pun tak pernah bisa maksimal.

Namun, laman portal berita olahraga Sempre Inter justru menginformasikan bahwa Antonio Conte bisa menerapkan formasi nekat hanya untuk mengoptimalkan potensi sang gelandang. Formasi gila itu adalah 3-4-2-1. Sumber tersebut menempatkan Eriksen di belakang penyerang tunggal.

Sempre Inter menuliskan bahwa Conte bisa menempatkan Eriksen di belakang striker tunggal, yaitu Romelu Lukaku. Namun, ia tidak sendirian. Lautaro Martinez akan bersamanya dengan peran sebagai second striker atau penyerang kedua.

Ini adalah pemikiran yang nekat. Karena, Romelu Lukaku terancam mandul jika berperan sebagai striker tunggal. Kedua, Lautaro Martinez juga terancam tampil buruk lantaran ia tidak menempati posisi sebenarnya. Martinez tidak pernah menempati posisi di belakang striker.

Di sisi lain, Eriksen mungkin memang bisa optimal, tapi jika harus mengorbankan Lukaku dan Martinez, kemungkinan besar Antonio Conte tidak akan melakukannya. Apalagi, ini berkaitan dengan kejayaan mereka di kompetisi Serie A Liga Italia, Coppa Italia, atau yang lainnya.

Christian Eriksen sendiri memang baru beberapa bulan gabung Inter Milan. Bersama raksasa sepak bola Italia tersebut, ia baru bisa mencetak satu gol dan menyumbang satu assist dari total delapan pertandingan yang ia jalani di semua kompetisi.