Liga Indonesia

Hamka Ungkap Momen Pahit di Persija dan Alasan Jadi 'Kutu Loncat'

Sabtu, 25 April 2020 19:41 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Petrus Manus Da'Yerimon/INDOSPORT
Bek klub Liga 1 Persita Tangerang, Hamka Hamzah belum lama ini berbicara soal kenangannya selama meniti karier profesional di sepak bola. Copyright: © Petrus Manus Da'Yerimon/INDOSPORT
Bek klub Liga 1 Persita Tangerang, Hamka Hamzah belum lama ini berbicara soal kenangannya selama meniti karier profesional di sepak bola.

INDOSPORT.COM - Bek klub Liga 1 Persita Tangerang, Hamka Hamzah belum lama ini berbicara soal kenangannya selama meniti karier profesional di sepak bola. Ia mengatakan, hanya Persija Jakarta yang membuatnya bertahan selama tiga musim.

Hamka dikenal sebagai pemain yang kerap berpindah klub. Sejauh ini, sudah ada 13 klub yang dibelanya, baik di Indonesia maupun Malaysia.

"Paling lama di Persija, tiga tahun. Yang lainnya setahun, dua tahun," katanya wawancaranya dengan Rian Ekky Pradipta di YouTube.

Menariknya, selama tiga musim di klub Ibu Kota, Hamka justru dikenal sebagai spesialis runner up. Ia gagal juara liga pada musim 2005, setelah Persija dikalahkan Persipura Jayapura dengan skor 3-2 di babak final.

Masih di tahun yang sama, setelah gagal juara liga, Hamka juga gagal membawa Macan Kemayoran juara Copa Indonesia (saat ini Piala Indonesia) 2005. Lagi-lagi, Persija kalah di final dari Arema Indonesia dengan skor 3-4.

"Saat perpanjangan waktu, kami kalah karena golden goal dari Ian Kabes," jelas Hamka soal kekalahan dari Persipura di final Liga Indonesia 2005.

"Garis tangannya belum rezeki. Jika kamu juara Liga Indonesia dan Copa Indonesia, kami akan menjadi tim pertama yang mengawinkan gelar juara. Saat itu, bonus dari Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, sangat gila-gilaan. Tapi rezekinya di Persipura dan Arema. Kami harus terima," imbuh bek yang membela Persija pada musim 2005-2008.

Selain berbicara soal kenangannya dengan Persija, Hamka juga mengutarakan alasannya berpindah klub. Selain garis tangan atau rezekinya yang sudah diatur Tuhan, ia menyatakan masalah bayaran adalah salah satu faktor penentu.

"Kenapa tidak setia? Pemain bola kalau harganya diturunin akan pindah, saya rasa itu realistis. Kalau diluar negeri, kontraknya lama, empat atau lima tahun,  itu semacam perjudian. Ketika main kurang bagus maka jual murah, tapi kalau main bagus harganya mahal," tutupnya.

Sekadar informasi, Hamka Hamzah dan pemain Persita lainnya tengah diliburkan, menyusul ditundanya Liga 1 2020 karena pandemi virus corona.