INDOSPORT.COM - Nama Seto Nurdiyantoro naik daun di dalam kompetisi selama beberapa musim terakhir. Terlebih, sosok berusia 46 tahun itu mampu membawa PSS Sleman juara Liga 2 2018 sekaligus promosi ke Liga 1.
Menjalani debut di kasta tertinggi musim lalu, pria asli Sleman itu langsung membuktikan diri mampu bersaing. Setidaknya, tim Super Elang Jawa mampu dibawa ke posisi delapan di akhir klasemen.
Selain catatan prestasi itu, ada sebuah fakta unik dari sosok kelahiran 14 April 1974. Adalah tentang nama asli apakah Seto Nurdiyantoro atau Seta Nurdiyantara.
Saat berbincang dengan INDOSPORT.com, eks Pelita Solo itu mengungkapkan fakta berkait nama aslinya.
"Kalau nama asli memang Seta Nurdiyantara, di KTP juga. Tapi karena orang jawa kan terbiasa ejaan huruf 'o', jadi lebih sering menyebut Seto Nurdiyantoro. Tidak ada masalah sih," ungkap Seto, Rabu (26/04/20).
Tak hanya nama, ada fakta menarik lain yakni berkaitan dengan nomor punggung semasa bermain. Jika menelisik lebih jauh, Seto silih berganti nomor punggung, seperti 21 (Pelita Solo), 8 (Timnas Piala Tiger 2000), maupun 10 (PSS Sleman).
"Kalau saya sih tidak pernah memaksa harus menggunakan nomor punggung berapa saat bermain. Ya seadanya saja yang belum dipakai pemain lain. Tapi kalau bicara favorit ya nomor 8," ujar PSIM Yogyakarta itu.
Mulai musim ini, Seto Nurdiyantoro menjadi juru takik PSIM Yogyakarta di Liga 2 2020. Sebelumnya, dia pernah menangani tim Laskar Mataram di Divisi Utama 2015, namun kompetisi harus vakum lantaran sanksi FIFA.