Liga Indonesia

Guru Zuhdi, 'Penyelamat' Barito Putera Kala Hampir Degradasi

Senin, 4 Mei 2020 12:55 WIB
Penulis: Martini | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Barito Putera
Ulama kharismatik asal Kalimantan, sekaligus Ketua Dewan Penasehat klub Barito Putera, KH Ahmad Zuhdiannor meninggal dunia pada Sabtu (02/05/20) pagi. Copyright: © Barito Putera
Ulama kharismatik asal Kalimantan, sekaligus Ketua Dewan Penasehat klub Barito Putera, KH Ahmad Zuhdiannor meninggal dunia pada Sabtu (02/05/20) pagi.

INDOSPORT.COM - Keluarga besar Barito Putera tengah dirundung duka. Ulama kharismatik asal Kalimantan, sekaligus Ketua Dewan Penasehat klub, KH Ahmad Zuhdiannor meninggal dunia pada Sabtu (02/05/20) pagi.

Ulama yang akrab disapa Guru Zuhdi itu disinyalir mengalami gagal jantung dan mengembuskan napas terakhir di RS Medistra, Jakarta. Ia lantas dipulangkan di hari yang sama, dan dimakamkan di Komplek Citra Graha, Banjarbaru.

Guru Zuhdi, selain dianggap sebagai ulama panutan, juga akrab dengan dunia sepak bola. Sebagai Dewan Penasehat Barito Putera, ia selalu menyuntikkan semangat kepada para pemain, termasuk saat tim hampir degradasi di Liga 1 2019 lalu.

Seperti yang diakui kiper senior Barito Putera, Aditya Harlan, ia membenarkan jika sosok Guru Zuhdi pernah memberinya motivasi kala masih terpuruk di dasar klasemen sementara Liga 1 2019.

"Kenangan yang paling berkesan saat tahun lalu beliau (Guru Zuhdi) berbicara kepada saya, saat Barito terpuruk di zona merah," kenang Aditya Harlan.

"Beliau berpesan kepada saya, jangan menyerah dan selalu semangat, karena dengan semangat kita bisa memberikan yang terbaik di lapangan," tambah kiper 32 tahun tersebut.

Tak hanya sekadar memberi semangat, Guru Zuhdi rupanya juga akrab dan sangat dekat dengan para pemain Barito. Sehingga, wajar kiranya jika skuat Laskar Antasari begitu kehilangan sosok kharismatik tersebut.

"Beliau selalu memanggil saya, mana si kiper yang gundul. Alhamdulillah beliau masih bisa mengenali saya. Beliau sering kasih kopi ke saya, karena dia bilang, ini Adhit, kopi kesukaan kamu."

"Tapi sekarang beliau sudah dipanggil oleh Allah, saya hanya bisa mendoakan agar Allah memberikan tempat yang paling indah di sana," tutup Aditya Harlan.

Kepergian Guru Zuhdi hanya bisa diiringi dengan doa oleh para pemain Barito Putera. Pasalnya, saat ini mereka masih berada di daerah masing-masing karena tak ada kompetisi Liga 1, akibat pandemi virus Corona.