In-depth

Logiskah Liga 1 2020 Dilanjutkan Setelah 29 Mei?

Senin, 4 Mei 2020 20:35 WIB
Editor: Coro Mountana
© Amanda Dwi Ayustri/INDOSPORT
Logiskah Liga 1 2020 Dilanjutkan Setelah 29 Mei? Copyright: © Amanda Dwi Ayustri/INDOSPORT
Logiskah Liga 1 2020 Dilanjutkan Setelah 29 Mei?

INDOSPORT.COM – Sudah lebih dari sebulan sejak Liga 1 2020 terpaksa dihentikan sementara akibat wabah virus corona, logiskah jika kompetisi kembali digelar setelah 29 Mei?

Seperti yang kita tahu, PT LIB selaku operator kompetisi Liga 1, memutuskan untuk menghentikan semua aktivitas sepak bola setidaknya hingga 29 Mei. Setelah 29 Mei, baru akan ditinjau ulang apakah bisa, Liga 1 dilanjutkan kembali.

Sebagai informasi, Persib Bandung saat ini menjadi pemuncak klasemen sementara Liga 1 setelah menjadi satu-satunya tim yang selalu menang. Peluang juara bagi Persib Bandung pun cukup besar untuk jadi juara, namun itu semua jadi abu-abu akibat virus corona.

Persib Bandung dan semua klub Liga 1 sudah pasti berharap agar setelah 29 Mei, Liga 1 2020 bisa segera dilanjutkan lagi. Akan tetapi melihat perkembangan terkini, logiskah jika Liga 1 kembali dilanjutkan setelah 29 Mei?

Perkembangan Virus Corona di Indonesia

Menurut data dari Worldometers hingga berita ini dipublikasikan, Indonesia telah mencatat kasus positif virus corona mencapai 11.587 dengan 864 di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Sebuah angka yang sangat memprihatinkan karena sudah lebih parah dari Korea Selatan.

Bahkan setiap harinya setidaknya bakal selalu ada setidaknya lebih dari 150 hingga 200 jumlah terjangkit virus corona. Dengan kata lain, virus corona masih mengintai Indonesia saat ini dan siap menjangkiti lebih banyak orang lagi.

Seandainya kecendrungan data banyak orang terjangkit virus corona tidak menurun juga, rasanya itu akan menjadi sangat beresiko jika Liga 1 tetap dilanjutkan. Pasalnya 29 Mei itu, artinya tidak sampai sebulan lagi dengan waktu sekarang.

Terdengar cukup lama tetapi jika melihat tren yang terkena virus corona setiap harinya tidak berkurang, rasanya sulit juga. Meskipun Indonesia sudah menerapkan aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) guna menekan laju pertumbuhan virus corona.

Tapi tampaknya itu tidak cukup membantu, faktanya masih banyak orang Indonesia yang tidak patuh dengan aturan PSBB. Fakta itu ditunjang dengan Indonesia masih belum bisa menemukan cara mengobati pasien terkena virus corona.

Dengan kata lain, melanjutkan Liga 1 2020 setelah 29 Mei adalah sebuah keputusan yang sangat berani dan beresiko. Namun sebenarnya apa tanggapan klub Liga 1 mengenai perkembangan virus corona terkini?

Tanggapan Beberapa Klub Liga 1

Mayoritas klub Liga 1 rata-rata memberikan sikap berharap agar kompetisi bisa dilanjutkan tetapi tidak memaksa situasi. Jika seandainya memang tidak bisa dilanjutkan, klub-klub Liga 1 bisa mengerti karena ini demi kesehatan dan keamanan nasional.

Sejumlah klub Liga 1 pun mulai mempersiapkan kemungkinan terburuk jika Liga 1 benar-benar dihentikan, sebagian yang lain mencoba untuk memberikan solusi seperti menggelar kompetisi pengganti berformat turnamen.

Namun sikap lain ditunjukkan oleh Tira-Persikabo, melalui Direktur Pengembangan Bisnis Laskar Padjajaran, Rhendie Arindra, justru mengusulkan agar Liga 1 dihentikan saja secara total.

© INDOSPORT
Logo TIRA Persikabo Copyright: INDOSPORTLogo TIRA Persikabo

"Usulan kami lebih ke setop total. Karena pandemi ini juga kita yakini akan sulit selesai dalam waktu dekat," kata Direktur Pengembangan Bisnis Laskar Padjajaran, Rhendie Arindra, kepada wartawan.

Baginya, dengan dihentikan kompetisi membuat mereka bisa melangsungkan negosiasi dengan sponsor untuk tetap bekerja sama di musim depan. Usulan lain diberikan oleh PSS Sleman melalui Direktur PT Putra Sleman Sembada, Hempri Suyatna.

"Larangan pemain meludah dari FIFA kalau menurut saya pribadi bisa diterapkan. Artinya sebagai langkah antisipasi juga kan untuk penyebaran virus itu kalau nanti kompetisi dilanjutkan," kata Hempri kepada INDOSPORT, Minggu (03/05/20).

Ia mencermati jika Liga 1 dilanjutkan, tetap harus ada aturan pembatasan sosial seperti dilarang meludah. Apapun itu, tampak sejumlah klub telah bersiap menghadapi sejumlah kemungkinan termasuk yang terburuk.

Sejujurnya Liga 1 rasanya akan sulit dilanjutkan setelah 29 Mei mendatang, jika melihat masih banyak yang terkena dan dari kita sendiri masih belum taat dengan aturan PSBB virus corona. Tapi tentu kita tetap berharap ada keajaiban virus corona segera berakhir sehingga Liga 1 dapat berjalan lagi, amin!