In-depth

Tak Perlu ke Eropa, Solo Juga Ada Museum Sepak Bola Penuh Sejarah

Senin, 4 Mei 2020 11:16 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Koleksi trofi yang diraih Persis Solo di Balai Persis Solo. Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Koleksi trofi yang diraih Persis Solo di Balai Persis Solo.

INDOSPORT.COM - Museum jadi salah satu pilihan favorit untuk destinasi wisata, terutama untuk sisi edukasi karena kaya akan nilai sejarah. Termasuk juga dari bidang sepak bola, di mana terdapat puluhan museum yang tersebar di penjuru dunia, khususnya di daratan Eropa.

Sebut saja Museum FIFA di Kota Zurich, Swiss yang menyimpan trofi Piala Dunia asli serta berbagai sejarah berdirinya organisasi tertinggi sepak bola di dunia itu. Lalu juga National Football Museum di Inggris yang memiliki lebih dari 140 ribu koleksi sekaligus museum sepak bola terbesar se jagad raya.

Namun bagi pecinta sejarah sepak bola, anda tak perlu jauh-jauh pergi ke Benua Biru untuk mendatangi museum sepak bola. Sebab, di Kota Solo juga memiliki museum sepak bola penuh sejarah yakni Balai Persis Solo.

© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Balai Persis Solo. Copyright: Ronald Seger Prabowo/INDOSPORTBalai Persis Solo.

Bangunan itu berdiri di tanah seluas 1600 meter persegi yang terletak di Jalan Gajah Mada Nomor 73, Solo. Tepatnya di depan Monumen Pers Nasional dan berseberangan dengan rumah dinas Wali Kota Surakarta.

Meski tak begitu besar, namun Balai Persis menyimpan ratusan koleksi piala, khususnya Persis Solo dari awal-awal berdiri hingga era modern. Termasuk juga trophi berbahan kayu saat tim Laskar Sambernyawa jadi runner-up Liga Perserikatan tahun 1937.

© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Balai Persis Solo. Copyright: Ronald Seger Prabowo/INDOSPORTSkuat Persis Solo di tahun 1951.

Lalu ada pula piala Steden Wedstrid PSSI 1939 saat Persis jura Liga Perserikatan musim 1939. Berbagai foto-foto lawas dan juga peninggalan antik lainnya masih tersimpan rapi.

"Bangunan ini memang memiliki nilai sejarah yang tinggi karena peninggalan Belanda. Ada banyak trophi sebagai koleksi yang masih tersimpan. Istilahnya jadi saksi perjuangan Persis, bahkan sejak jaman sebelum kemerdekaan," salah satu sesepuh pengurus Persis, Heri Isranto saat berbincang dengan INDOSPORT.

Tak hanya koleksi piala, di depan Balai Persis juga terdapat patung Ir Soeratin, salah satu pendiri sekaligus Ketua Umum PSSI pertama. Patung itu bahkan sudah tercatat sebagai benda cagar budaya.

© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Balai Persis Solo. Copyright: Ronald Seger Prabowo/INDOSPORTTrofi Persis Solo.

Penggiat sejarah sepak bola Solo, Nikko Auglandy menyebut keberadaan puluhan piala itu menyimpan berbagai versis. Menurutnya, dua klub lokal pendiri Persis, PS Romeo dan PS Mars juga meletakkan beberapa pialanya di Balai Persis.

"Sulit untuk memastikan pemilik piala itu, apalagi pelaku sejarahnya sudah tidak ada. Buku atau media massa pada saat itu juga sudah tidak ada di Monumen Pers, perpustakaan milik Mangkunegaran dan Keraton Kasunanan Surakarta. Paling data yang valid yan di Museum Belanda," ujar pria yang juga seorang jurnalis olahraga tersebut.

Penjaga Balai Persis, Edy Supriyanto menjelaskan saat ini aktivitas di balai tak seramai seperti beberapa musim lalu. Sebab, manajemen tim Laskar Sambernyawa saat ini memang jarang menggunakan sebagai lokasi pertemuan atau rapat.

"Tapi untuk bangunannya masih terawat, karena setiap hari saya bersih-bersih. Piala koleksi di Balai Persis juga masih lengkap," ujar dia.