INDOSPORT.COM – Kabar gembira menghampiri pecinta sepak bola Eropa setelah kompetisi Bundesliga Jerman resmi akan dilanjutkan kembali pada pertengahan bulan Mei ini.
Seperti diketahui, Bundesliga Jerman, bersama-sama berbagai liga sepak bola lainnya dihentikan sementara sejak Maret lalu akibat pandemi corona.
Penyebaran virus tersebut yang mudah terjadi akhirnya membuat sejumlah negara melarang dilaksanakannya ajang olahraga yang mengumpulkan banyak penonton, termasuk sepak bola.
Meski demikian, mulai meredanya pandemi di beberapa negara selama beberapa pekan terakhir ini membuka harapan bahwa kompetisi sepak bola akan segera dimulai kembali, termasuk di Jerman.
Harapan untuk memulai kembali gelaran Bundesliga musim ini sempat menghadapi tanda tanya setelah sejumlah liga domestik Eropa resmi dinyatakan dihentikan dan tidak akan dilanjutkan.
Liga Eredivisie Belanda dihentikan tanpa juara, sedangkan Ligue 1 Prancis dihentikan dan Paris Saint-Germain yang memuncaki klasemen dinyatakan sebagai juara meski kompetisi masih menyisakan 10 pekan.
Sementara itu, keputusan sejumlah klub Bundesliga untuk kembali mengadakan sesi latihan sempat menuai masalah setelah dua pemain dan satu staf dari FC Cologne diketahui posifit terjangkit virus corona seusai menjalani latihan.
Namun, rupanya kasus baru tersebut tidak menyurutkan upaya pengelola liga untuk melanjutkan kompetisi. Langkah mereka itu pun akhirnya mendapatkan dukungan dari pemerintah Jerman.
Dilansir The Scotish Sun, pada hari Rabu (06/05/20) ini pemerintah Jerman akhirnya resmi mengizinkan Bundesliga musim ini dilanjutkan kembali mulai pertengahan bulan ini.
Tanggal resmi lanjutan gelaran Bundesliga itu akan ditentukan sendiri oleh manajemen liga. Pemerintah memutuskan menyerahkan hal memilih tanggal kepada pihal DFL sebagai penyelenggara liga, dengan tanggal 15 Mei menjadi opsi terawal.
DFL sendiri akan menyelenggarakan pertemuan pada Kamis (07/05/20) untuk menentukan tanggal yang akan dipilih.
Meski demikian, besar kemungkinan lanjutan Bundesliga ini akan dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat, termasuk kemungkinan digelar tanpa penonton untuk mencegah terjadinya gelombang kedua pandemi corona.