Liga Indonesia

Bicara ke Media Kroasia, Pelatih PSM Makassar Kritik Pemerintah Indonesia

Minggu, 10 Mei 2020 11:58 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Lanjar Wiratri
© Official PSM Makassar
Pelatih sepak bola asal Kroasia, Bojan Hodak, yang menangani salah satu klub elite Liga 1 PSM Makassar memberi kritik pedas kepada pemerintah Indonesia. Copyright: © Official PSM Makassar
Pelatih sepak bola asal Kroasia, Bojan Hodak, yang menangani salah satu klub elite Liga 1 PSM Makassar memberi kritik pedas kepada pemerintah Indonesia.

INDOSPORT.COM - Pelatih sepak bola asal Kroasia, Bojan Hodak, yang menangani salah satu klub elite Liga 1 PSM Makassar memberi kritik pedas kepada pemerintah Indonesia.

Hodak menyoroti pemerintah Indonesia dalam menangani virus corona. Akibatnya, ia memprediksi negara terpadat keempat di dunia ini tak akan terbebas dari pandemi dalam waktu dekat.

"Ada masalah besar di Indonesia yang tidak bisa diselesaikan pemerintahnya. Terlalu banyak orang miskin yang hidup dari upah harian," ungkap Hodak kepada media Kroasia, Jutarnji.

"Sebanyak mereka bekerja pada hari itu, begitu pula yang mereka dapatkan. Orang-orang ini tidak punya tabungan, mereka tidak bisa di rumah dan harus bekerja setiap hari untuk bertahan hidup," ungkapnya lagi.

Lebih lanjut, Hodak menyebut Indonesia bisa saja akan mengalami konflik akibat terkena dampak krisis finansil dan membuat masyarakatnya melakukan penjarahan dimana-mana.

"Saya bahkan tidak yakin berapa banyak rumah sakit, dokter, dan peralatan medis yang dimiliki Indonesia. Bahkan berapa banyak tes Covid-19 yang dapat mereka lakukan untuk masyarakatnya," ujar Hodak.

"Untungnya, bagi kami orang Krosia, Duta Besar Nebojsa Koharevic dan membagikan semua informasi yang relevan sepanjang waktu. Jadi kami selalu siap untuk semuanya," lanjut ia lagi.

Mantan pelatih Johor Darul Takzim ini pun membandingkan cara pemerintah Indonesia dan Malaysia dalam menata struktur kehidupan masyarakat, utamanya di kota-kota kecil.

"Di kota-kota besar seperti Jakarta dan Kuala Lumpur tidak ada perbedaan, kemacetan lalu lintas yang parah, pusat perbelanjaan besar, perbedaan antara kaya dan miskin sangat besar. Namun di kota-kota kecil, Malaysia sedikit lebih terorganisir," kata Hodak.

Saat ini, Bojan Hodak berada di apartemennya di Kuala Lumpur, Malaysia. Ia telah kembali ke negeri jiran beberapa hari setelah PSSI menghentikan Liga 1 2020 pada 16 Maret 2020 silam.