Liga Indonesia

Liga Luar Lanjut Tanpa Penonton, Eks Persib: Tak Cocok di Liga Kita

Minggu, 17 Mei 2020 17:58 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Yohanes Ishak
© Alexandre Simoes/Borussia Dortmund via Getty Images
Laga Bundesliga Jerman antara Borussia Dortmund vs Schalke 04 tanpa dihadiri penonton Copyright: © Alexandre Simoes/Borussia Dortmund via Getty Images
Laga Bundesliga Jerman antara Borussia Dortmund vs Schalke 04 tanpa dihadiri penonton

INDOSPORT.COM - Sejumlah kompetisi sepak bola di luar negeri kembali dilanjutkan setelah sempat terhenti akibat pandemi virus corona atau Covid-19.

Bundesliga Jerman misalnya yang kembali tancap gas di pekan ke-26 meski tanpa penonton pada Sabtu (16/05/20) kemarin.

Sementara kompetisi di benua biru lainnya dikabarkan segera mengikuti jejak dalam waktu dekat. Seperti Liga Inggris 2019/2020 telah mendapat lampu hijau untuk kembali dilanjutkan mulai 1 Juni 2020.

Tak hanya di Eropa, Liga Korea Selatan atau K-League musim ini akhirnya dimulai pekan lalu yang seharusnya sejak 29 Februari silam.

Kondisi itu membuat banyak orang menilai sebagai angin segar untuk kompetisi sepak bola di Liga Indonesia kembali dilanjutkan.

Namun, pelatih PSCS Cilacap, Jaya Hartono menyebut kompetisi dilanjutkan tanpa penonton tak cocok dengan budaya sepak bola Indonesia. Sebab, sepak bola di Tanah Air saling berkaitan, antara tim, penonton dan lain sebagainya.

© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Jaya Hartono. Copyright: Ronald Seger Prabowo/INDOSPORTPelatih PSCS Cilacap, Jaya Hartono.

"Antusiasme penonton di Indonesia kan sangat tinggi. Jadi ada kemungkinan juga suporter yang tetap nekad ke stadion, meski tidak bisa masuk," kata Jaya kepada INDOSPORT, Minggu (17/05/20).

Untuk itu, mantan pelatih Persib Bandung tersebut lebih setuju jika kompetisi diganti dengan turnamen. Format itu dirasa lebih masuk akal karena tidak memakan banyak waktu untuk bergulir.

"Setidaknya ada aktivitas lagi dan para pelaku sepak bola mendapatkan pemasukan. Sekalipun nanti tanpa promosi atau degradasi. Saya rasa turnamen lebih masuk akal untik digelar," tegasnya.