Bola Internasional

4 Tim Sepak Bola Terbaik Sepanjang Sejarah Bundesliga Jerman

Selasa, 19 Mei 2020 09:25 WIB
Penulis: Mohammad Khalid Syihabuddin | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Twitter @BVB
Berikut empat tim terbaik sepanjang sejarah Bundesliga Jerman. Copyright: © Twitter @BVB
Berikut empat tim terbaik sepanjang sejarah Bundesliga Jerman.

INDOSPORT.COM - Bundesliga merupakan kasta tertinggi kompetisi sepak bola di Jerman. Tentu banyak tim-tim terbaik yang bersaing demi membuktikan kualitas masing-masing klub.

Bundesliga Jerman akhir pekan lalu menjadi liga sepak bola papan atas pertama yang dilanjutkan setelah munculnya pandemi virus corona.

Sebelumnya, nasib mereka bisa dibilang sama dengan kompetisi liga lainnya yang juga merasakan pemberhentian akibat wabah corona. Terbilang hampir dua bulan lamanya, sekarang mereka menemukan titik terang.

Pekan lalu, kanselir Jerman, Angela Merkel, mengumumkan bahwa Bundesliga musim 2019-2020 dimulai kembali pada 16 Mei dengan ketentuan tanpa penonton di stadion.

Nah, untuk memeriahkan kembalinya kompetisi sepak bola Negeri Panzer, berikut kami sajikan empat tim terbaik dalam sejarah Bundesliga Jerman, dilansir dari laman Sportskeeda.

Borussia Monchengladbach

Dimanajeri oleh Hennes Weisweiler, Borussia Monchengladbach pada musim Bundesliga 1974-1975 merupakan tim terbaik di sepak bola.

Memiliki Jupp Heynckes yang lincah dalam serangan, Christian Kulik dan Dietmar Danner di lini tengah, dan juga duet Hans Jurgen Wittkamp dan Berti Vogts di pertahanan, menjadikan Monchengladbach memiliki pemain-pemain bagus di tiap posisi.

Heynckes mengakhiri musim dengan 27 gol yang fenomenal, berada di puncak peringkat top skor Bundesliga musim itu. Rekan setimnya, Allan Simonsen, mencatatkan 18 gol dan menempati posisi kelima di daftar pencetak gol terbanyak di Bundesliga 1974-1975.

Tim dari Bokelbergstadion itu pun mengakhiri musim dengan 50 poin, dengan rincian 21 kemenangan, delapan seri, dan lima kekalahan dengan selisih 6 poin lebih unggul dari Hertha BSC yang berada di posisi kedua.

Vfb Stuttgart

Klub yang dimanajeri oleh Armin Veh ini pada gelaran ke-44 Bundesliga yakni musim 2006-2007, berhasil memenangkan gelar pada hari terakhir musim.

Persaingan ketat terjadi antara Stuttgart dan Schalke sepanjang musim, namun kemenangan 2-0 saat pertandingan melawan Energie Cottbus memastikan gelar Bundesliga jatuh ke Mercedes Benz Arena.

Thomas Hitzlsperger dan Sami Khedira menjadi bintang pada hari terakhir yang penuh drama sepanjang musim. Roberto Hilbert dan Pavel Pardo juga menjadi pemain yang turut menyumbangkan kesuksesan Vfb Stuttgart di Bundesliga saat itu.

Catatan 14 gol dari Mario Gomez sudah cukup membuatnya menduduki peringkat pertama top skor musim itu.

Borussia Dortmund

Borussia Dortmund berhasil mempertahankan gelar Bundesliga mereka pada 2011-2012, mencatatkan kemenangan dengan 81 poin saat saingan terdekatnya, Bayern Munchen, finis di posisi kedua dengan selisih delapan poin. 

Robert Lewandowski, dengan 22 gol, berhasil mencatatkan diri sebagai pencetak gol terbanyak ketiga saat musim 2011-2012, Pemain asal Jepang, Shinji Kagawa, mencetak 12 gol dengan mengantongi sembilan assist.

Rekan setim Lewandowski asal Polandia, Jakub Blaszczykowski, memberikan delapan assist saat Borussia Dortmund melawan Bayern Munchen untuk memenangkan gelar back-to-back kedua kalinya di era Bundesliga.

Bayern Munchen

Pada musim 2012-2013, Bayern Munchen mencetak rekor baru Bundesliga dengan mengantongi 91 poin dalam satu musim. Saat itu juara bertahan sebelumnya, Borussia Dortmund, menyelesaikan musim dengan 25 poin di bawahnya.

Pasukan Jupp Heynckes mengangkat gelar pada pertandingan ke-28 mereka yang menjadi kemenangan paling awal oleh tim Bundesliga. Terlepas dari rekor kemenangan yang mereka catatkan, 29 kemenangan Bayern Munchen pada musim 2012-2013 telah menciptakan sejarah kemenangan terbanyak klub di kompetisi top Jerman.

Setelah memenangkan delapan pertandingan Bundesliga berturut-turut, Bayern Munchen harus menelan kekalahan dari Bayer Leverkusen. Namun, itu menjadi satu-satunya kekalahan mereka musim tersebut dan menjadi klub Jerman pertama yang memenangkan treble.