Liga Indonesia

SSB Perwira Timur Purbalingga: Berkonsep Sosial, Bergelimang Prestasi

Jumat, 29 Mei 2020 15:35 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Dokumentasi SSB Perwira Timur
Cross country di kaki gunung slamet, lembah asri serang oleh SSB Periwa Timur. Copyright: © Dokumentasi SSB Perwira Timur
Cross country di kaki gunung slamet, lembah asri serang oleh SSB Periwa Timur.

INDOSPORT.COM - Sekolah sepak bola (SSB) memiliki peran besar dalam perkembangan sepak bola dunia, termasuk Indonesia. SSB atau akademi tak sebatas sebagai tempat awal anak-anak mendapatkan ilmu dasar di olahraga terpopuler se-Jagat Raya tersebut.

SSB menjadi fondasi untuk mendidik dan mengembangkan pesepak bola muda yang kelak nantinya berpetualangan di level profesional hingga timnas. Tak pelak, saat ini menjamur SSB maupun akdemi sepak bola yang dikelola layaknya klub profesional dengan fasilitas modern dan lengkap.

Namun, ada cerita menarik dan inspiratif dalam membangun dan mengelola sebuah akademi sepak bola. Adalah konsep sosial yang diusung SSB Periwa Timur yang berada di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

© Dokumentasi SSB Perwira Timur
cross country di kaki gunung slamet, lembah asri serang (1) Copyright: Dokumentasi SSB Perwira Timurcross country di kaki gunung slamet, lembah asri serang.

"Kami dari awal memang lebih mengusung konsep sosial dibandingkan provit. Karena kami melihat banyak talenta muda namun terkendala pembiayaan. Makanya kita bikin konsep anggaran kecil, yang penting si pemain bisa berkembang," ungkap Pelatih Kepala SSB Perwira Timur Purbalingga, Sigit Pratama mengawali perbincangan dengan INDOSPORT.

"Sepekan ada empat kali program latihan dengan taktikal periodesasi. Jadi program latihan benar-benar kami ukur," tambah dia.

Sigit memaparkan, dengan mengusung konsep itu membuat semua pelatih dan pengurus adalah relawan. Semua bekerja dan memiliki visi sama yaitu bagaimana bakat-bakat sepak bola yang tersebar di wilayah Purbalingga. Sehingga dapat mencapai level sepak bola teratas, baik liga maupun timnas.

Konsep sosial diterapkan di sektor keuangan. Setiap pemain memiliki sumbangan wajib bulanan. Namun semuanya akan kembali ke seluruh pemain yang digunakan untuk membiaya semua program pemain dari latihan, latih tanding, dan juga kompetisi.

"Tapi para pelatih dan semua unsur pendamping adalah relawan jadi mereka tidak di gaji. Kami juga mengonsep semua secara profesional di ranah program latihan dan pengelolaannya. Bahkan kami bermitra dengan akademi Liga 1 PSS Sleman," ujar dia.

Latar belakang pelatih dan pengurus SSB Periwa Timur berasal dari berbagai profresi. Mulai eks pesepak bola, praktisi hukum, ASN, wiraswasta, eks suporter militan, guru olahraga bahkan dari kalangan santri.

© Dokumentasi SSB Perwira Timur
cross country di kaki gunung slamet, lembah asri serang (3) Copyright: Dokumentasi SSB Perwira Timurcross country di kaki gunung slamet, lembah asri serang

"Tapi pengurus dan pelatih tidak berdiam diri meski status kami adalah gratisan (tidak dibayar) di akademi. Kami terus mengembangkan diri, pelatih terus meng up-grade keilmuannya dengan mengikuti lisensi. Kemudian unsur lain juga kerap kami berikan kesempatan mengikuti seminar, workshop ataupun pelatihan," paparnya.

Corona Tak Hentikan Aktivitas

Pandemi Covid-19 yang juga melanda Indonesia turut melumpuhkan berbagai aktivitas sepak bola, khususnya kompetisi. Tentu saja, kondisi itu berpengaruh pada pemasukan para pelaku sepak bola, mulai pelatih, pemain, bahkan manajemen tim.

Namun bagi Sigit, kondisi itu tak berdampak pada SSB Perwira Utama. Sebab dengan mengusung konsep sosial, para pelatih dan manajerial tidak mendapatkan gaji karena 'berstatus' relawan.

© Dokumentasi SSB Perwira Timur
kunjungan dr pss sleman utk seleksi epa u18 Copyright: Dokumentasi SSB Perwira Timurkunjungan dr pss sleman utk seleksi epa u-18.

Konsep itu berdampak positif bagi SSB Perwira Timur, mengingat sektor ekonomi tidak tergantung dari aktivitas akademi. Saat akademi berhenti karena ada kewaspadaan corona, tim pelatih terus memonitor pemain dengan program individual training di rumah.

Meski mengesampingkan provit, namun prestasi mereka tak bisa dianggap remeh. Banyak lulusan SSB Perwira Timur yang menembus klub Liga 3, 2 hingga EPA PSS Sleman dan PSIS Semarang. Sigit mencatat, tahun lalu ada sembilan pemain berada di Liga 3, satu pemain di Liga 2 yakni bomber PSCS Cilacap Albeta Rochiawan.

© Dokumentasi SSB Perwira Timur
cross country di kaki gunung slamet, lembah asri serang (2) Copyright: Dokumentasi SSB Perwira Timurcross country di kaki gunung slamet, lembah asri serang

"Karena sebagaian pemain memang sudah menjadi anggota klub Liga 2 dan Elite Pro Akademi (EPA), jadi memang harus selalu kami monitor kondisinya. Juga kemudian memonitor aktivitas mereka terkait dengan pelaksanaan himbauan pemerintah agar tidak tertular ataupun penular Covid-19," tegasnya.

"Kami berharap pandemi corona segera berakhir. Apapun itu banyak sekali saudara saudara kita yang terdampak dari kondisi ini. Jadi pandemi ini tidak baik untuk kita semua," pungkasnya.

1