Liga Indonesia

Menengok 3 SSB Mentereng Milik Pelatih Kelas 'Kakap' Indonesia

Minggu, 19 April 2020 15:02 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© IAN SETIAWAN/INDOSPORT
3 pelatih kelas atas Indonesia yakni Aji Santoso, Widodo Cahyono Putro dan Eko Purjianto tertarik mengembangkan minat masyarakat, terutama anak muda. Copyright: © IAN SETIAWAN/INDOSPORT
3 pelatih kelas atas Indonesia yakni Aji Santoso, Widodo Cahyono Putro dan Eko Purjianto tertarik mengembangkan minat masyarakat, terutama anak muda.

INDOSPORT.COM - Sepak bola merupakan salah satu olahraga terpopuler di Indonesia. Hampir semua golongan masyarakat menyempatkan diri bermain atau pun sekedar menonton pertandingan.

Melihat kondisi tersebut, tiga pelatih kelas atas Indonesia yakni Aji Santoso, Widodo Cahyono Putro dan Eko Purjianto pun tertarik mengembangkan minta masyarakat, terutama anak muda.

Ketiganya lantas membangun sekolah sepak bola (SSB) guna menampung anak-anak usia muda yang berbakat yang kemudian dibimbing menjadi pesepak bola profesional.

Ketiganya berusaha melahirkan bakat-batak potensial untuk regenerasi yang suatu saat bisa membela Timnas Indonesia. Tak main-main, SSB yang dibangun ketiga mantan pemain itu pun memiliki fasilitas mumpuni.

Seperti apa kondisi SSB tiga pelatih kelas kakap tersebut? Berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT mengulasnya untuk Anda.

1. SSB ASIFA (Aji Santoso)

Nama Aji Santoso tentu sudah tak asing bagi pecinta sepak bola nasional. Ia pernah bermain untuk Timnas Indonesia, juara bersama Arema Indonesia, Persebaya, Surabaya, dan lainnya, serta sukses sebagai pelatih.

Kini, Aji tengah menangani Persebaya Surabaya sejak musim lalu. Sebelumnya ia sempat menahkodai Arema FC, Persela Lamongan, PSIM Yogyakarta, dan lainnya.

Sukses sebagai pemain dan pelatih, Aji Santoso lantas mendirikan sekolah sepak bola dengan nama Aji Santoso International Football Academy (ASIFA) pada 2013 lalu bersama rekannya.

Berlokasi di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, ASIFA dibangun untuk membentuk pemain profesional.

Sejauh ini, sudah ada banyak pemain yang dilahirkan dari ASIFA, sebut saja Saddil Ramdani, (Bhayangkara FC), Muhammad Rafli (Arema FC), Arizky Wahyu Satria (eks Timnas U-19), Chrystna Bhagascara (Eks Badak Lampung) dan masih banyak lainnya yang pernah seleksi di Timnas U-19 pada 2017 lalu.

ASIFA dilaporkan memiliki gedung tiga lantai yang dilengkapi fasilitas asrama untuk kapasitas 300 orang, sarana penunjang yang memadai, dan tidak ketinggalan fasilitas sekolah formal yang bekerja sama dengan beberapa sekolah negeri di Kota Malang.

Secara umum, ASIFA menyediakan beberapa kelompok umur, mulai dari U-10 hngga U-18. Semua anak didik ASIFA akan mendapatkan fasilitas lengkap, seperti berlatih di lapangan bola standar FIFA/AFC (saat ini ada empat lapangan bola), fisioterapi, klinik kesehatan, kafe umum dan VIP, butik, serta fasilitas lainnya, termasuk asrama untuk anak didik setara usia SMA.

2. SSB WCP (Widodo Cahyono Putro)

Selain Aji Santoso, Widodo Cahyono Putro merupakan salah satu eks Timnas Indonesia yang pernah juara di SEA Games 1991 dan juara Liga Indonesia bersama Persija Jakarta pada 200 lalu. Kini, Widodo pun menapaki karier sebagai pelatih tim Liga 1.

Untuk melahirkan penerusnya, Widodo kemudian berinisiatif membangun sekolah sepak bola di Gresik pada 2011 lalu dengan nama Wahana Citra Pesepak bola (WCP).

Pelatih Persita Tangerang itu menjelaskan, SSB-nya sudah membesarkan banyak pesepak bola muda yang berlatih di Desa Kembangan Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.

Beberapa pesepak bola terkenal jebolan SSB WCP adalah Satria Tama (Madura United), Malik Risaldi (Persela Lamongan), Dimas Drajat (Tira Persikabo) dan masih banyak lainnya.

SSB WCP berfokus pada kelompok usia 14-18 tahun dan memiliki lapangan latihan berstandar nasional. Mereka juga bekerja sama dengan sejumlah sekolah di Kota Gresik untuk membantu pendidikan para siswa SSB.

Dalam mendidik peserta SSB, Widodo dibantu sederet pelatih berkualitas. Di antaranya, Suwandhi HS (lisensi B AFC) Sanusi Rahman (lisensi B AFC), M Hadi, Heri Purnomo, Zaenul Arifin, dan Ahmad Norisadi.

3. SSB EPFC (Eko Purjianto)

Eko Purjianto pernah menjadi asisten pelatih Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-19 saat juara Piala AFF 2013 lalu. Sebelumnya, eks pemain PSIS Semarang itu pernah bertugas sebagai asisten di tim Laskar Mahesa Jenar hingga akhirnya kini menjabat sebagai asisten pelatih Bali United dan menjadi juara Liga 1 2019.

Sukses sebagai pemain dan pelatih, Eko pun mulai memikirkan nasib calon penerusnya. Oleh sebab itu, ia pun membangun sekolah sepak bola Eko Primavera Football Camp (EPFC) di Semarang.

EPFC dibangun pada 2013 lalu dan kini ditangani oleh sejumlah pelatih yang juga mantan pemain seperti Denny Rumba (lisensi B AFC), Dedeyan Surdani (lisensi D PSSI), Narso (lisensi D PSSI), Idrus Gunawan (lisensi D PSSI), Basuki Setia Budi (lisensi C AFC) dan M. Dofir (lisensi B nasional). Sejauh ini, para pemain muda EPFC berlatih di Lapangan Panerbad Semarang.