Liga Indonesia

Gomez Serang Bima Sakti, Desak Indonesia Belajar dari Argentina

Senin, 1 Juni 2020 15:47 WIB
Penulis: Martini | Editor: Arum Kusuma Dewi
© INDOSPORT/Arif Rahman
Bima Sakti hadir di laga Persib U-16 vs Barito Putera U-16 di Stadion Sport Jabar Arcamanik. Copyright: © INDOSPORT/Arif Rahman
Bima Sakti hadir di laga Persib U-16 vs Barito Putera U-16 di Stadion Sport Jabar Arcamanik.

INDOSPORT.COM - Kondisi sepak bola nasional yang tak kunjung menuai prestasi, membuat sosok pelatih asal Argentina, Carlos Alberto Gomez angkat suara.

Carlos Gomez merupakan salah satu mantan pemain asing di Liga Indonesia, dan paling dikenang saat ia memperkuat Perseman Manokwari di era 2000-an lalu.

Satu dekade berselang, Carlos Gomez sudah menjadi pelatih tim sepak bola usia muda di Argentina, meski ia juga menegaskan tidak lupa akan negara Indonesia.

Pada sebuah kesempatan, Gomez menyapa rekan lawasnya di Indonesia, Bima Sakti yang kini aktif menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia U-16.

Menariknya, Carlos Gomez memberi cukup banyak komentar saat Bima melakukan sesi live streaming di akun Instagram @bimasakti230176.

"Tolong Bima, Timnas perlu metodologi untuk mendapat kualitas besar, ambil kualitas dari tim sepak bola profesional. Indonesia selalu ambil metodologi yang salah," komentar Carlos Gomez.

Dari sisi Timnas senior saja, PSSI secara bergantian merekrut pelatih asal Spanyol, Luis Milla, kemudian dilanjutkan dengan pelatih berkebangsaan Korea Selatan, Shin Tae-yong.

Menurut Carlos Gomez, Indonesia mestinya berkaca dari negara Argentina yang banyak melahirkan pemain-pemain bola potensial, bahkan menjadi andalan di klub besar dunia.

"Indonesia tidak perlu ambil contoh dari Eropa, harusnya ambil contoh dan metodologi dari Amerika Latin seperti Argentina, karena kita punya program terbaik."

"Lihat semua pesepakbola dunia, banyak dari Argentina, seperti Messi, Maradona, Aguero, Tevez, Dybala, dan semua punya pelatihan asli sepak bola Argentina," pungkasnya.

Meski diserang lewat komentar di media sosial, namun Bima Sakti tetap kepala dingin. Ia mengaku ikut mengadopsi gaya pelatihan Argentina jika layak diterapkan di Indonesia.