In-depth

Mengenang Berkah PSMS saat Kompetisi Sepak Bola Berhenti di 2015

Selasa, 2 Juni 2020 15:47 WIB
Penulis: Aldi Aulia Anwar | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Grafis: Indosport.com
PSMS Medan pernah merasakan berkah menjadi juara Piala Kemerdekaan saat kompetisi berhenti pada 2015 lalu. Copyright: © Grafis: Indosport.com
PSMS Medan pernah merasakan berkah menjadi juara Piala Kemerdekaan saat kompetisi berhenti pada 2015 lalu.

INDOSPORT.COM - Nasib kompetisi Liga 1 maupun Liga 2 musim ini semakin hangat diperbincangkan, apakah lanjut atau dihentikan total.

Hal ini tak lepas karena pandemi virus corona yang melanda Indonesia, sehingga membuat kompetisi dihentikan sementara sejak Maret lalu, dan sampai saat ini masih ditangguhkan.

Namun mayoritas klub-klub Liga 1 dan Liga 2 menginginkan kompetisi musim ini dihentikan total. Akan tetapi ada sebagian kecil klub masih menginginkan kompetisi musim ini dilanjutkan.

Andai liga tahun ini dihentikan, artinya akan mengulangi kejadian 5 tahun silam di mana kompetisi edisi 2015 dihentikan total.

Namun bedanya saat ini alasannya karena virus corona, sedangkan 2015 kompetisi dihentikan karena PSSI dibekukan oleh Kemenpora sehingga berujung dengan kompetisi distop.

Meski kompetisi resmi PSSI dihentikan total pada tahun itu, namun klub-klub bernapas lega karena ada kompetisi pengganti dalam format turnamen, yakni Piala Presiden dan Piala Kemerdekaan 2015.

Piala Presiden sendiri merupakan turnamen untuk klub-klub yang berlaga di kompetisi kasta tertinggi Liga 1, sedangkan Piala Kemerdekaan untuk klub-klub dari kasta kedua atau Liga 2.

Edisi 2015 tersebut menjadi berkah tersendiri bagi klub legendaris PSMS Medan, di mana tim berjuluk Ayam Kinantan itu menjadi juara di turnamen tersebut.

PSMS menjadi kampiun di turnamen tersebut usai mengalahkan Persinga Ngawi dengan skor tipis 2-1, dalam laga yang digelar 13 September 2015 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

"Itu jadi kenangan yang cukup istimewa bagi kami PSMS saat itu di mana sebagian besar skuat kita di isi pemain-pemain asal Sumut," kata Sekertaris Umum PSMS Medan saat ini, Julius Raja, kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT.

Julius yang saat itu telah terlibat dalam manajemen PSMS menyebut, tidak hanya bermaterikan pemain-pemain lokal atau putra daerah Sumut saja, tapi PSMS juga dinahkodai oleh pelatih lokal asli Medan juga.

"Pemain-pemainnya seperti Legimin Raharjo, Syaiful Ramadhan, Aldino Herdianto, Wijay, Wiganda Pradika dan lainnya. Sementara pelatihnya Suharto AD," lanjut Julius.

Pria yang akrab disapa King ini menyebut, keberhasilan PSMS menjadi juara Piala Kemerdekaan 2015 itu tak lepas sumbangsih sosok dari pembina mereka, Edy Rahmayadi. Sebab itulah awal-awal keterlibatan mantan Ketua Umum PSSI itu menjadi bagian dari PSMS.

"Saat itu Pak Edy sudah sama kita. Beliau gabung dengan PSMS saat menjadi Pangdam I/Bukit Barisan. Hal ini tak lepas karena kepeduliannya beliau akan klub yang sangat dicintainya sejak kecil," ujarnya.

Kendati memiliki berkah tersendiri saat liga dihentikan saat 2015 lalu karena berhasil menjadi juara turnamen, namun Julius mewakili manajemen PSMS sangat berharap kompetisi musim ini tetap lanjut alias jangan dihentikan total seperti 2015 silam.

"Kita dari PSMS sangat berharap besar liga musim ini dapat lanjut lagi. Karena ini menyangkut roda perekonomian serta persiapan berbagai agenda Timnas untuk ke depannya," tutup Julius.

Sekadar informasi, PSSI sendiri telah melakukan diskusi dengan seluruh klub peserta Liga 1 dan Liga2 terkait kelanjutan kompetisi. Namun, sampai berita ini diturunkan masih belum ada kejelasan kapan liga akan kembali bergulir.