Liga Indonesia

Meski Naik 50 Persen, Arema FC Sebut Dana Hak Komersil Belum Ideal

Kamis, 4 Juni 2020 22:58 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Ruddy Widodo, general manajer Arema FC menyebut pambagian dana hak komersil belum mencapai level ideal. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Ruddy Widodo, general manajer Arema FC menyebut pambagian dana hak komersil belum mencapai level ideal.

INDOSPORT.COM - Arema FC menyebut pambagian dana hak komersil belum mencapai level ideal, meski PSSI berencana menaikkan nominalnya hingga lebih dari 50 persen, jika kompetisi Liga 1 kembali berlanjut.

Wacana dari jumlah kenaikan hak komersil mencapai Rp280 juta. Setiap klub yang sebelumnya mendapatkan Rp520 juta, akan memperoleh Rp800 juta untuk setiap bulan sepanjang masa kompetisi nanti.

"Kami memang mengusulkan ada kenaikan hak komersil untuk klub" ucap General Manager Arema FC, Ruddy Widodo kepada media di Malang, Kamis (04/06/2020).

"Tetapi jika hanya Rp800 juta, menurut kami, masih belum ideal. Karena masa kompetisi bisa 6,5 sampai 7 bulan," sambung dia.

Pihaknya lantas memberikan gambaran dibalik sikap tersebut. Yaiu dengan masih tingginya beban biaya operasional klub, baik untuk memenuhi gaji (meski direncanakan ada Renegosiasi kontrak), menggelar laga, hingga anjloknya minat penonton datang ke stadion.

"Idealnya, ya Rp1,2 Miliar lah untuk setiap bulan. Meski klub juga masih rugi untuk operasional, tapi bisa diminimalisir secara signifikan," sambung Ruddy.

Sejauh ini, Arema FC baru mendapatkan dua kali termin dari hak komersil mencapai Rp5,2 Miliar. Dua termin itu dibayarkan LIB sebesar Rp520 juta untuk bulan Februari dan Maret 2020.