INDOSPORT.COM - Stefano Cugurra Teco memang baru hadir di Indonesia pada akhir 2003. Namun jauh sebelum itu, Teco sejatinya sudah mengetahui akan sosok bintang besar asal Kamerun, Roger Milla, tatkala membela klub Indonesia, Pelita Jaya.
Kehadiran Roger Milla memang menimbulkan sensasi luar biasa pada Liga Indonesia 1994/1995. Tak terpikirkan jika bintang Kamerun di Piala Dunia 1990 ini akan berkarir di Asia, terutama Indonesia.
Roger Milla hadir saat usianya sudah memasuki 42 tahun. Meski begitu, kebintangan Roger Milla tak pudar. Bahkan kehadiran Roger Milla sangat ditunggu-tunggu kala itu.
Sesi latihan Pelita Jaya di Stadion Sriwedari Solo, 16 Mei 1995, jelang melawan Arseto Solo, pernah dipadati masyarakat yang ingin melihat Roger Milla berlatih. Keesokan harinya, Milla bersama Pelita Jaya sukses mengalahkan Arseto 2-0.
Kehadiran Roger Milla ternyata cukup diketahui Teco. Bagi Teco yang tak lain merupakan fans berat sepak bola di Brasil, mengetahui sosok Milla merupakan sebuah keharusan.
"Saya tahu Roger Milla dulu main di Indonesia. Roger Milla terkenal di Brasil, setelah main di Piala Dunia. Suporter Brasil waktu itu senang lihat Timnas Kamerun," ucap Teco.
Roger Milla memang pernah menyihir dunia di Piala Dunia 1990. Dia memperkuat Timnas setelah dihubungi presiden Kamerun, Paul Biya, yang memintanya kembali dari masa pensiun.
Empat gol dicetak Roger Milla. Salah satu yang terkenal adalah selebrasi di pojok lapangan. Roger Milla pun kemudian begitu populer, termasuk di Brasil.
Di Indonesia, Roger Milla mencetak 23 gol dari 23 penampilan bersama Pelita Jaya. Kala itu, Roger Milla dikalahkan Peri Sandria dalam gelar pencetak gol terbanyak. Peri Sandria mencetak 34 gol dalam 37 laga.