Liga Indonesia

Subsidi Rp200 Juta Diberikan Saat Liga 2 Bergulir, PSMS Keberatan

Sabtu, 6 Juni 2020 15:14 WIB
Penulis: Aldi Aulia Anwar | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Manajer PSMS Medan Liga 2 2020, Mulyadi Simatupang. Copyright: © Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Manajer PSMS Medan Liga 2 2020, Mulyadi Simatupang.

INDOSPORT.COM - Klub Liga 2 2020, PSMS Medan, keberatan dengan subsidi kepada klub-klub peserta kompetisi kasta kedua tersebut sebesar Rp200 juta yang hanya diberikan saat kompetisi resmi kembali bergulir.

Tim berjuluk Ayam Kinantan itu sebelumnya mendukung usulan-usulan PSSI yang berencana kembali melanjutkan Liga 2 musim ini pada Oktober mendatang, termasuk usulan format kompetisi yang berubah menjadi setengah kompetisi dan konsep home tournament.

Namun PSMS keberatan dengan subsidi yang diberikan Rp200 juta tiap bulannya selama kompetisi bergulir. Sebab Liga 2 musim ini dengan format baru ini diprediksi berakhir Desember 2020. Artinya hanya tiga bulan sejak Oktober.

"Awalnya PSSI atau PT LIB (operator liga), menjanjikan Rp1,15 miliar untuk subsidi (dalam beberapa termin). Yang sudah diberikan ke klub baru Rp250 juta (termin pertama). Artinya masih ada sisa Rp900 juta lagi," kata Manajer PSMS, Mulyadi Simatupang, Jumat (05/06/20).

"Namun saat rapat virtual kemarin, PSSI akan memberikan subsidi Rp200 juta tiap bulannya, tapi ini selama kompetisi bergulir," lanjut Mulyadi.

Artinya, lanjut Mulyadi, jika saat Liga 2 kembali bergulir sampai finis nanti, total subsidi lanjutnya berkisar Rp600 juta. Masih ada selisih Rp300 juta dari Rp900 juta tersebut.

Apalagi, tentu menuju kompetisi pada Oktober mendatang ada rentang empat bulan sejak saat ini sehingga tentu akan masalah dalam biaya operasional klub.

"Jadi ini yang kami pertanyakan, kenapa langsung disampaikan Rp200 juta tiap bulannya saat kompetisi bergulir lagi. Inilah kami minta penjelasan lagi dari PSSI," ucapnya.

"Tentu dengan kondisi seperti ini sangat berat, apalagi pemasukan klub terkendala. Bukan PSMS saja, klub lainnya juga pasti keberatan. Sebab ada rentang beberapa bulan sebelum liga bergulir yang artinya selama itu pula klub masih tetap ada pengeluaran terutama soal gaji," pungkasnya.

Sebagai diketahui, seluruh kompetisi baik Liga 1 dan Liga 2 direncanakan bergulir kembali setelah dihentikan sementara sejak Maret lalu sampai 29 Mei mendatang akibat pandemi Covid-19 di Indonesia.

Kompetisi yang masih ditangguhkan ini kelanjutan kembali bergulir akan ditetapkan setelah rapat Exco PSSI yang dijadwalkan digelar dalam waktu dekat ini.