Liga Indonesia

Ada Insiden Memilukan Saat PSMS Kalahkan Ajax di Stadion Teladan

Minggu, 7 Juni 2020 21:15 WIB
Penulis: Aldi Aulia Anwar | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Grafis: Indosport.com
Sekitar 45 tahun lalu atau tepatnya 7 Juni 1975, klub legendaris PSMS Medan, berhasil mengalahkan tim Eropa asal Belanda, Ajax Amsterdam, di Stadion Teladan. Copyright: © Grafis: Indosport.com
Sekitar 45 tahun lalu atau tepatnya 7 Juni 1975, klub legendaris PSMS Medan, berhasil mengalahkan tim Eropa asal Belanda, Ajax Amsterdam, di Stadion Teladan.

INDOSPORT.COM - Sekitar 45 tahun lalu atau tepatnya 7 Juni 1975, klub legendaris PSMS Medan, berhasil mengalahkan tim kuat Eropa asal Belanda, Ajax Amsterdam, di Stadion Teladan.

Laga bertajuk persahabatan tersebut tidak sepenuhnya bernama PSMS, melainkan PSSI Wilayah I. Alasan mengapa laga itu bisa juga dinamakan PSMS karena tim PSSI Wilayah I bermaterikan mayoritas 90 persen pemain PSMS.

Sementara kehadiran Ajax ini dalam rangka tur pra-musim mereka di Asia termasuk di Indonesia. Sebelum lawatan ke Medan, juara empat kali Liga Champions ini melakoni turnamen segitiga di Jakarta kontra Manchester United serta Timnas Indonesia Tantama dan berhasil keluar sebagai juara.

Sementara itu, di laga kontra tim PSSI Wilayah I ini, tim raksasa asal Negeri Kincir Angin ini takluk 4-2 setelah sempat unggul 1-2 di babak pertama atas Zulkarnaen Pasaribu dan kawan-kawan.

Namun, ternyata ada catatan kurang mengenakkan dalam laga bersejarah tersebut. Pasalnya, laga tersebut dinilai sangat cepat berakhir alias tidak full 90 menit.

"Laga itu dipimpin wasit (bermarga) Sihombing, di mana akhiri 10 menit lebih awal," kata mantan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, kepada INDOSPORT, Minggu (7/6/20).

Pria yang kini menjabat sebagai Anggota DPR RI asal Sumatera Utara ini menjadi salah satu saksi hidup dalam laga tersebut. Ia menyebut sang wasit sedikit keliru dalam mengatur lama pertandingan.

"Ada kesalahan melihat waktu. Saat itu, pelatih dari kedua tim sempat bertanya-tanya kenapa dihentikan. Wasit itu mengakui ada kesilapan tersebut dan niat mau dilanjutkan lagi, namun Ajax-nya gak mau lagi lanjutkan pertandingan," kenang Djohar.

"Itu kenangan yang cukup memilukan ya. Tapi antusiasme penonton di laga tersebut sangat luar biasa, hingga membludak. Ya, karena melawan tim kuat Eropa yang pada kala itu lagi berjaya-jaya mereka (tiga kali beruntun juara Liga Champions 1970-71, 1971-72 dan 1972-73)," pungkas Djohar.

Setelah melakoni laga tersebut, Ajax melanjutkan tur pra-musim mereka di Indonesia dengan menahan imbang 1-1 Persija Jakarta dan menang 3-2 atas Persebaya Surabaya. Alhasil kekalahan satu-satunya Ajax dalam tur mereka di Indonesia hanya kalah atas PSMS atau PSSI Wilayah I.