Liga Indonesia

Pelatih Persib Nilai Rencana Penghapusan Degradasi Tidak Tepat

Selasa, 9 Juni 2020 20:35 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts saat memimpin latihan di Lapangan Inspire Arena, Jalan Sersan Bajuri, Cihidueng, Kabupaten Bandung Barat, Senin (27/01/2020). Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts saat memimpin latihan di Lapangan Inspire Arena, Jalan Sersan Bajuri, Cihidueng, Kabupaten Bandung Barat, Senin (27/01/2020).

INDOSPORT.COM - Pelatih tim sepak bola Persib Bandung, Robert Rene Alberts, menilai rencana penghapusan degradasi di kompetisi Liga 1 2020 tidak tepat.  

Pasalnya, jika degradasi dihapus dikhawatirkan akan membuat persaingan kompetisi Liga 1 akan menurun. Karena, tim tidak akan memiliki motivasi untuk menghindar dari papan bawah. 

Sejauh ini, belum ada kepastian mengenai masa depan kompetisi, hanya saja sudah muncul wacana Liga 1 2020 akan digulirkan kembali pada September mendatang, dengan format pertandingan terpusat di Pulau Jawa dan tidak ada sistem degradasi, serta tim peserta akan mendapat subsidi sebesar Rp800 juta.

"Saya pikir degradasi merupakan hal yang sangat penting bagi klub agar berjuang untuk sesuatu, apakah itu berada di puncak atau menghindari jatuh ke dasar klasemen," kata Robert Alberts, Senin (09/06/20). 

"Dan itu juga penting untuk tim-tim yang berada di Liga 2. Harus ada sesuatu yang memacu mereka untuk berjuang ke Liga 1," tegasnya menambahkan. 

Selain itu, Robert Alberts, rencana Liga 1 yang akan dipusatkan di Pulau Jawa bisa menjadi opsi untuk memulai kembali kompetisi. Karena, beberapa daerah kemungkinan masih sulit menggelar pertandingan. 

Meski begitu, sebagai pelatih, Robert Alberts memiliki keinginan agar kompetisi bisa digelar secara normal seperti sebelumnya. Walaupun, berlagsung tanpa penonton. 

"Bagaimanapun, dilihat dari sudut pandang jika seluruh kompetisi dihelat hanya di Jawa, tentu itu tidak adil untuk sejumlah klub, karena mereka harus pergi dari tempat mereka untuk waktu yang sangat panjang," ucapnya.

"Dan lagi, seperti yang saya bilang. Ini hanyalah untuk dimulainya kompetisi. Karena saat situasi sudah bisa dikendalikan lagi, mungkin kita bisa kembali sistem liga yang normal," jelasnya. 

Sementara itu, sebelum kompetisi dihentikan, skuat Maung Bandung sudah melakoni tiga pertandingan, menghadapi Persela Lamongan, Arema FC dan PSS Sleman. Pada tiga laga itu, Persib berhasil meraih kemenangan dan saat ini berada di puncak klasemen dengan 9 poin.