Liga Indonesia

Cerita Irfan Bachdim Alami Rasis di Belanda dan Bangga Menjadi WNI

Minggu, 14 Juni 2020 15:42 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Ronakd Seger Prabowo/INDOSPORT
Pemain klub Liga 1 2020 PSS Sleman, Irfan Bachdim, mengisahkan perlakuan rasisme yang ia terima sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) di Belanda. Copyright: © Ronakd Seger Prabowo/INDOSPORT
Pemain klub Liga 1 2020 PSS Sleman, Irfan Bachdim, mengisahkan perlakuan rasisme yang ia terima sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) di Belanda.

INDOSPORT.COM - Pemain klub Liga 1 2020 PSS Sleman, Irfan Bachdim, mengisahkan perlakuan rasisme yang ia terima sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) di Belanda.

Perlakuan rasis dalam sepak bola memang menjadi momok tersendiri. Tak sedikit pesepak bola dunia mendapat penghinaan rasis yang ia terima dari oknum suporter bahkan lawan sekalipun.

Namun, perlakuan rasis tak hanya menimpa pesepak bola dunia. Sebab, pesepak bola Indonesia juga memiliki pengalaman pahit bagaimana mereka mendapat perlakuan rasis.

Sebut saja Irfan Bachdim yang sempat mendapatkan pengalaman pahit akan penghinaan rasis. Ya, hal tersebut ia dapatkan ketika masih muda dan bermain di Belanda.

"Di Belanda banyak rasis juga, ketika saya bermain di klub-klub amatir dan akademi FC Utrecht. Meski saat saya main bagus, tapi kata-kata jelek selalu keluar bagi orang Asia atau orang asing," ucap Irfan Bachdim ketika diwawancara di Chanel YouTube Hanif&Randy Show.

Atas hal ini Irfan pun dengan yakin memilih paspor Indonesia ketika usianya memasuki remaja. Baginya, ia sangat bangga menjadi dan bisa bermain untuk Timnas Indonesia.

"Saat saya bermain di Belanda, saya tidak pernah merasa orang Belanda. Saya memang orang Indonesia," tegasnya.

"Makanya saat saya memasuki usia 18 tahun saya dengan yakin memilih pPaspor Indonesia. Dan saya bangga bisa bermain untuk Timnas Indonesia," tukas Irfan Bachdim.