Liga Indonesia

PSSI Pemberi Kerja, Shin Tae-yong Harus Ikut Arahan

Jumat, 19 Juni 2020 07:33 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Yosef Bayu Anangga
© Fitra Herdian/INDOSPORT
Ketua Satgas Timnas Indonesia, Syarif Bastaman angkat bicara terkait silang pendapat yang terjadi antara manajer Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dengan PSSI. Copyright: © Fitra Herdian/INDOSPORT
Ketua Satgas Timnas Indonesia, Syarif Bastaman angkat bicara terkait silang pendapat yang terjadi antara manajer Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dengan PSSI.

INDOSPORT.COM – Ketua Satgas Timnas Indonesia, Syarif Bastaman angkat bicara terkait silang pendapat yang terjadi antara manajer Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dengan PSSI. Menurutnya, Shin Tae-yong ini adalah pekerja PSSI jadi harus ikut semua arahan yang dilontarkan oleh federasi.

Seperti diketahui belakangan beredar kabar perbedaan keinginan antara Shin Tae-yong dan PSSI. Perselisihan ini terkait lokasi pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19.

Shin Tae-yong berkeinginan memboyong penggawa Timnas Indonesia U-19 ke negara asalnya yakni Korea Selatan. Sementara itu, PSSI tidak mau dan tetap menginginkan pemusatan latihan dilakukan di Jakarta.

“Prinsipnya gini dalam kontrak, kami sebagai pemberi kerja, PSSI. Jadi PSSI ini bohirnya, sebagai profesional termasuk Shin Tae-yong jadi harus mengikuti arahan dari pemberi kerja. Waktu, metode, tempat itu ranah PSSI,” kata Syarif Bastaman di kantor PSSI.

Syarif menambahkan, kenapa PSSI ngotot pemusatan latihan di Jakarta karena memang ada protokol Covid-19. Selain itu ia ingin agar pemusatan latihan segera dilakukan karena itu merupakan langkah persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.

"Mengapa PSSI ngotot untuk diadakan di Jakarta dan secepat-cepatnya bulan Juli? Karena kita harus menjaga protokol covid terjaga," tegas Syarif saat menjelaskan keinginan PSSI yang berbeda dengan harapan Shin Tae-yong tentang Timnas Indonesia U-19.

"Selain juga kita tidak mau main-main, terutama event tahun depan itu pertaruhan bangsa dan negara yang ada di PSSI.”

“Jadi ini bukan business as usual yang penting penuhi kontrak dibayar, kita tidak begitu. Jadi sebenarnya pelatihnya siapa pun dia harus punya sense of urgency, lebih tinggi dari pemberi kerja," tukasnya.